tag:blogger.com,1999:blog-16453762693174686802024-02-18T18:43:01.480-08:00Mahfudz Al FawwazBelajar
merangkai
goresan penaMahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-2325388822716839042014-10-18T00:13:00.001-07:002014-10-18T00:13:27.538-07:00Saya Bangga dipanggil Abi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLEiFTlQa4-7JDCKDirF93kTsR5iW5KkRPFyuhFe_3TrOVJ39YhJ60OTYpSSIvbk5_RwlLjc1Hyd9rHctE-sXOV7cpPWOTfgn3uJ41IqhZescXADqKV5gsI2MM-tRfPUD5Njpdy_cEUxI/s1600/aufa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLEiFTlQa4-7JDCKDirF93kTsR5iW5KkRPFyuhFe_3TrOVJ39YhJ60OTYpSSIvbk5_RwlLjc1Hyd9rHctE-sXOV7cpPWOTfgn3uJ41IqhZescXADqKV5gsI2MM-tRfPUD5Njpdy_cEUxI/s1600/aufa.jpg" height="200" width="151" /></span></a><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Abii......, Suara patah-patah itu terdengar lagi. Sudah beberapaa
minggu ini , putri saya belajar mengeja kata-kata. Selain kata Umi, kata inilah
yang paling lancar ia ucapkan. Saya menyukai vokal dan intonasinya yang khas.
Bening dan sangat merdu. Selalu terasa baru setiap keluar dari mulut kecil itu.
Dan tiba-tiba saya menjadi ingin mendengar suaranya berulang-ulang sepanjang
hari. Setiap hari !</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Abii......, Dada saya bergetar. Untaian nada itu memberi saya
perasaan <i>‘lain’. </i>Perasaan bahwa saya telah menjadi ayah. Satu jabatan
yang bukan saja memberi ruang untuk merasa <i>‘berkuasa’,</i> tapi juga
kesadaran akan sebuah <i>‘mas’uliyah’, </i>sebuah tanggung jawab. Perasaan yang
menjelmakan saya sebagai manusia baru, memaknai ke-<i>qawwam</i>-an saya.
Karena saya laki-laki. Ayah dan suami.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Setiap kali melihat mata bening itu memandangi kepergian saya
berangkat bekerja, setelah mencium tangan dan mengucap salam, beribu perasaan
berkecamuk di dalam dada. Bangga, suka cita, haru, damai, atau perasaan lain
yang bahkan saya sendiri tidak bisa memberikan nama. Saya merasa <i>‘ditunggu’,
</i>karena mata bundar itu berpendar mengisyaratkan penantian. Meringankan
langkah-langkah kaki, karena gairah kehidupan menjalari seluruh organ tubuh.
Memberi kekuatan dahsyat untuk <i>‘bertarung’ </i>dalam belantara dunia yang
tak ramah, bahkan acapkali buas dan ganas. Kini, saya mengerti kenapa saya
harus pergi, dan kenapa pula harus kembali.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ketika pulang ke rumah, bola matanya yang berbinar-binar menyambut
kedatangan saya seraya meneriakkan kata ‘Abii...’, sungguh membuat saya merasa
dibutuhkan, merasa berarti. Keceriaan mereka menerima buah tangan kalau
kebetulan ada rezeki, Alhamdulillah, atau sekedar tatapan lega karena saya
kembali dengan <i>‘utuh’, </i> sungguh
membuat saya merasa diharapkan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Menjadi seorang
ayah adalah obsesi saya tentang raja kecil. Istana serasa surga yang memberikan
pelayan-pelayan dengan kesetiaan suci murni, dalam teritorial paling sempit
sekalipun. Dan mimpi itu menemukan bentuknya, ketika kata-kata yang saya
ucapkan adalah keputusan. Bahkan, kemarahan saya pun tidak harus memiliki
alasan. Sebab saya adalah ayah, sebab saya adalah kepala rumah tangga dan saya
adalah si penguasa. Alangkah saktinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Namun, kata iman
yang saya pahami, memberikan beban yang sungguh tidak ringan. Apa dan bagaimana
kerajaan kecil saya itu terbentuk, di sanalah tanggung jawab dipertaruhkan,
baik dan buruknya. Bukankah setiap kita adalah seorang pemimpin ? dan setiap
pepimpin harus bertanggung jawab. Dia akan memanen sebatas apa yang ia tanam.
Memuaskan diri menjadi ‘raja’, bisa jadi akan menjadi malapetaka yang akan saya sesali di kemudian hari. Dan
ketika kesadaran seperti ini muncul, tak jarang saya menjadi takut atau bahkan
menangis. Saya takut gagal. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Abi.... sebuah
taman bungga mengharum di dada. Ada perasaan bangga menyelinap saat
mendengarnya. Betapa tulus kata itu terucap. Saya menemukannya sebagai mata air
pembasuh kegersangan jiwa, oase sejuk pada keangkuhan saya yang telah menjadi
gurun. Saya menemukannya sebagai spirit yang membekalkan semangat baja., dan membuat
hari-hari selalu baru. Saya menemukannya sebagai wilayah untuk berbagi serta
membuat saya rela mengalah. Itu memunculkan rasa nikmat mengagumkan yang saya
sendiri menyukainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Abi.... itulah
kata yang membuat saya menoleh atas panggilan seseorang yang bukan nama saya.
Memberi saya kesadaran bahwa saya ‘<i>dimiliki</i>’,
bahwa saya bukan lagi menjadi diri sendiri dan saya harus mengerti. A juga kata
yang membawa saya ke dalam babak baru metamorfosa saya sebagai manusia. Dunia
orang tua. Ya, ternyata saya sudah tua. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Waktu yang saya
miliki mungkin tidak lama lagi. Saya harus mulai mencermati pilihan-pilihan
aktivitas dan merenung lebih banyak. Agar andil saya dalam mencetak generasi
rabbani menjadi kenyataan. Agar rumah tangga ini tidak menjadi neraka. Agar
menjadi ayah adalah kesuksesan yang bisa dibanggakan. Dan anak-anak adalah
simpanan yang menyelamatkan. Agar saya merasa telah berbuat sesuatu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Saya bangga
dipanggil Abi. Saya bangga menjadi ayah, meski itu harus berkorban banyak. Saya
bangga menjadi bagiannya, meski harus ‘kehilangan’ masa berhura-hura dan
memanjakan diri sendiri secara berlebihan. Saya akan mencari kenikmatan lain
yang memesonakan, menjelmakan keinginan untuk berperan dalam perubahan
peradaban dalam arti yang sebenarnya. Dan saya sadar, bahwa ini semua baru
dimulai.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> Saya bangga
dipanggil abi. Saya bangga menjadi ayah, sebab Rasulullah SAW sang junjungan
adalah seorang ayah juga. Yang memberikan kabar gembira akan
berkesinambungannya pahala anak shalih bagi orang tua mereka di akherat. Dan
bahkan di dunia pun mereka adalah ‘<i>qurrata
a’yun</i>’, si penyejuk mata. Bukankah ini investasi yang menjajikan ?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-55384083184201992962013-08-17T20:45:00.003-07:002013-08-17T20:45:34.284-07:00Benarkah dia jodohku ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<blockquote style="background-color: white; border: 0px; font-size: 16px; font-style: italic; margin: 0px; outline: 0px; padding: 10px 30px; quotes: none; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<div style="background-color: transparent; border: 0px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Apakah hal terpenting yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan pernikahan?</span><span style="background-color: transparent;"> </span></div>
</blockquote>
<blockquote style="background-color: white; border: 0px; font-size: 16px; font-style: italic; margin: 0px; outline: 0px; padding: 10px 30px; quotes: none; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<div style="background-color: transparent; border: 0px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">ya harus ada pasangannya.” </span></div>
</blockquote>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Hehehe. <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Short answer but that’s true</em>. Jadi sebelum mikir jauh-jauh mempersiapkan pernikahan itu harus siap finansial, harus siap mahar, dan harus harus lainnya, yang sebetulnya paling penting adalah <strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">harus ada pasangannya. </strong>Kebayang kan kalau sudah siap segala macam, pelaminan didekorasi dengan apik, undangan disebar, penghulu datang, keluarga berkumpul, eh ternyata belum ada calon pasangannya. Hihihi.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jadi, karena keberadaan calon pasangan itu penting dalam persiapan pernikahan, maka bagi siapapun yang berniat menikah harus mendapatkan calonnya terlebih dahulu. <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Of course on halal way</em> :)</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kali ini saya akan membahas tentang meyakinkan diri kita siapakah jodoh kita. Bila sudah dipertemukan Allah pun, insyaAllah postingan kali ini bisa menguatkan keyakinan dari pertanyaan “Betulkah dia jodohku?” Siap-siap menyimak ya </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">As usual, based on my own experience.. </span></em></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">#1 Pastikan Prosesnya Sesuai dengan Kehendak Allah</span></strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sebab Allah dengan tegas melalui kitab suci Al Qur’an menyatakan bahwa tidak meridhoi <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">khalwat</em> antara insan manusia lawan jenis yang belum mahram, maka ikhtiarkan proses yang akan dilalui oleh kita itu tidak melalui pacaran. Kenapa? Ya karena sudah jelas orang-orang yang berpacaran akan ‘merasa’ halal menyatakan cinta dan sayang hingga melakukan sentuhan fisik. Allah dengan tegas tak izinkan hal tersebut. Bagaimana mungkin menginginkan pernikahan yang suci melalui cara yang Allah tak ridhoi. Memang ada pernikahan yang dilakukan melalui pacaran, tapi sungguh sayang. Upayakan syar’i keseluruhan agar ketika kata SAH membahana, segala hal yang dilakukan berdua adalah hal-hal pertama, sehingga mendebarkan dan jelas berkah </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jangan sampai niat menuju pernikahan suci tapi melalui jalan yang Allah tak ridhoi agar Allah tuntun diri dengan bimbingan-Nya yang tak semua pasangan bisa dapatkan bila melanggar perintah-Nya. Saya percaya jodoh itu rahasia Allah. Dan kebenaran dari rahasia itu bisa kita jemput. Caranya? Melalui ketaatan kita pada-Nya. Dengan menunjukkan pada Allah bahwa kita pantas disandingkan dengan pilihan terbaik dari-Nya. Buatlah Allah yakin untuk hantarkan jodohmu melalui pemantasan dirimu di hadapan-Nya. Merinding nih ngetiknyaaa.. </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">#2 Gunakan Indikator Allah</span></strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Untuk para muslimah.. bila kelak ada lelaki menghampirimu dengan niat memuliakanmu dalam proses yang syar’i, pastikan kamu memilihnya menggunakan indikator Allah, yaitu agama dan akhlaknya terlebih dahulu. Barulah kemudian hal-hal seperti latar belakang keluarga, keturunan, kecakapan finansial, dll. Jangan terbalik. Sebab bila nafsu sudah merajai, bisa berbahaya pernikahan nanti. Kan pernikahan itu bukan perjalanan setahun dua tahun, tapi seumur hidup. Bila indikator pemilihannya menggunakan kacamata dunia, siap-siap kelak menyesal sebab dunia ini jelas fana. Beda dengan yang indikatornya menggunakan kacamata Allah, dimana kedepannya nanti akan Allah terus bimbing dan tuntun meski mungkin ada jatuh dan terluka. Allah pegangannya.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pada umumnya, para muslimah ya bersabar menanti, sampai tiba saatnya calon pangeran Surga menghampiri. Nah meskipun kesannya muslimah tu tinggal nunggu dan nanti tinggal milih, bukan berarti bersantai-santai. Sebab sebelum kalian memilih, kalianlah yang dipilih terlebih dahulu oleh lelaki. Jadi <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">mindset</em>-nya adalah karena kalian ini dipilih terlebih dahulu, maka pantaskan diri kalian untuk dipilih oleh lelaki yang <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">high quality, </em>di mata Allah tentunya. Barulah kemudian giliran menentukan terima lanjut berproses atau tolak hentikan proses. Kebayang kan kalau banyak lelaki melamar tapi semuanya tidak memenuhi indikator Allah, bingung lah dibuatnya. Milih nggak mau, nolak takut nggak kebagian. Hehe. Ekstrim ya. Makanya, meskipun perempuan, kalian harus senantiasa meningkatkan kapasitas diri agar pantas diimami oleh lelaki shalih pemberani bak Pangeran Surga </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">#3 Melakukan Analisa Kemantapan Hati</span></strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Apabila proses yang dilalui sudah dipastikan syar’i yaitu melalui <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ta’aruf</em>, melibatkan perantara<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </i><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(murabbi)</em>, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa kemantapan hati kita, benarkah dia jodoh yang Allah pilihkan dan hantarkan untuk kita. Sebab pada tahap ini indikatornya <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">pure</em> hati dan perasaan. Tidak bisa dimanipulasi oleh apapun. Kemantapan hati itu mengalir sendiri. Tak bisa direka-reka, apalagi dipaksa. Dalam hal ini saya tidak akan menjabarkan bagaimana cara pertemuan dengan calon pasangan ya, sebab itu semua rahasia Allah. Dan masing-masing orang itu beda-beda cara pertemuannya. Intinya tetap harus melalui proses yang Allah ridhoi.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Saat berproses, lakukan <strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shalat istikharah. </strong>Pasrahkan segalanya pada Allah. Bawa perasaan yang netral. Sebab bila hati sudah condong pada satu keinginan, maka doa menjadi tidak bersih. Berkomunikasilah pada Allah dengan hati yang ikhlas. Katakan dengan lapang, <i>“Ya Allah bila dia betul jodohku, maka dekatkanlah. Tapi bila ternyata dia bukan jodohku, maka jauhkanlah.”</i> Penyampaian doa seperti ini akan mudah bagi yang rasa hatinya masih netral. Tapi bagi yang sudah ada rasa suka sebelum halal, ya jelas berat. Biasanya doanya jadi termodifikasi, <i>“Ya Allah, bila dia betul jodohku, maka dekatkanlah. Tapi bila ternyata dia bukan jodohku, maka.. yaaah.. Engkau Maha Pengasih kan ya Rabb.. jodohkanlah <span style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">please</span>..”</i> Hehehe..</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bukan apa-apa. Bila hati kita sudah condong ingin memiliki padahal Allah belum berikan kemantapan, kelak bila ternyata dia bukan jodohmu, maka kemungkinan terluka hati besar sekali. Nggak mau kan sakit hati (lagi)? Yuk kita istiqomah, bersabar dalam penantian suci atas nama Allah.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lalu bagaimana bila hati sudah condong ingin memiliki? Ya sebetulnya manusiawi, perasaan itu fitrah, nggak bisa ditahan-tahan. Jujur saya pun pernah begitu. Dalam proses syar’i yang saya jalani, beberapa kali saya merasakan ada fitrah rasa suka menelusup halus tanpa disadari yang muncul dari berbagai kekaguman terhadap calon pasangan saya saat ini. Lalu apa yang kemudian saya lakukan? Saya <strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">MENETRALISIR PERASAAN</strong>. Caranya? Saya menahan diri saya untuk tidak <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">kepo </em>akan aktivitas-aktivitas calon pasangan saya.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kembali tentang menganalisa kemantapan hati. Bila shalat istikharah sudah dilakukan, maka tunggulah jawaban Allah. Beberapa memang ada yang disampaikan melalui mimpi. Tapi beberapa tidak. Bila terus menunggu mimpi yang tak kunjung datang, bisa jadi memang jawaban tersebut bukan melalui mimpi. Lalu darimana? Hehe.. coba cek hatimu. Biasanya hati akan mendesak jujur bahwa ia yakin atau tidak pada calon pasangan tersebut. Tapi bedakan ya antara mantap sebab Allah yang memantapkan, dengan mantap sebab nafsu. Bisa kok, rasakan saja.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Saya pun saat berproses awal-awal dengan calon pasangan saya ini, saya melakukan shalat istikharah. Dan alhamdulillah Allah dengan segera berikan kemantapan. Sulit kalau harus dijabarkan dengan kata, tapi saya jelas merasakannya. Indah sebab Allah yang hantarkan rasanya, bukan karena kitanya yang kelilipan cinta sehingga pandangan hati tidak jernih. Benar-benar tidak ada keraguan sedikit pun. Saya yakin, insyaAllah.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">#4 Perhatikan Saat Semua Dimudahkan</span></strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Hambatan itu pasti ada. Namanya juga hidup. Kalau sudah tidak dihambat, ya berarti sudah dipanggil ‘pulang’ oleh Allah. Jadi mau pilih mana? Diberikan hambatan dalam hidup atau Allah segerakan ‘pulang’ menghadap-Nya? Hehe, ya jelas mending diberikan hambatan hidup sembari dituntun oleh-Nya untuk diberikan kemampuan dalam melewatinya. Betul? Betuuuul </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-bottom: 15px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Begitu pun dalam proses syar’i dalam menuju pernikahan ini. Meskipun ada beberapa hambatan dalam perjalanannya, tapi coba perhatikan dengan seksama, bila mayoritas prosesnya dimudahkan, maka komplitlah sudah. InsyaAllah, atas izin Allah, maka dialah jodoh yang Allah hantarkan pada kita. Dan sebab nama jodoh kita sudah tertulis di <em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lauhul Mahfuz,</em> jelas kita hanya bisa ikhtiar. Yang penting ikhtiarnya di jalan yang Allah suka, cukup. Zonanya manusia memang hanya berikhtiar semaksimal yang kita bisa, sedangkan zona hasil adalah urusan Allah, suka-suka Allah.</span></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-90852226422081196182013-04-05T20:20:00.002-07:002013-04-05T20:21:13.992-07:00Mencoba Tersenyum<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj9y1vNN5ZtwnhHTJF8FEwPas03p-4eQ64yy5a4n3gMnByZnDqGC1i89329I2sToTlg5UHr4N1c7XJBIG0jLc0TIA4CEhY6bD6QpBetdjJE-HxfWhTSORKvOLnKyNAymJEFhlcek2-KBk/s1600/senyum.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj9y1vNN5ZtwnhHTJF8FEwPas03p-4eQ64yy5a4n3gMnByZnDqGC1i89329I2sToTlg5UHr4N1c7XJBIG0jLc0TIA4CEhY6bD6QpBetdjJE-HxfWhTSORKvOLnKyNAymJEFhlcek2-KBk/s200/senyum.jpg" width="200" /></a><span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. </i>(QS. Al-Baqarah : 216)</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Detik, menit, jam, hari,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tak perlu ku menghitungnya, diantara lelahnya jiwa dalam resah dan air mata..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Biarkan ia berlalu dengan skenarioMu..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Biarkan kujalani, kunikmati segala yang telah Kau tuliskan untukku..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dengan segala asa dan angan..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dengan segenap keyakinan..</span></span><br />
<br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sulit jika harus menyembunyikan tangis pada diri sendiri..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sulit jika harus menyembunyikan segala rasa yang berkecamuk dalam hati..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Menata hati hanya untuk mengharap cintaMu..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mengunci hati untuk tetap dijalan yang Engkau ridhoi,,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tersenyum..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Hanya demi mereka yang kusayang..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Hanya demi ketenangan hati mereka yang kusayang..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Namun, hatiku tak kan pernah berbohong jika memang ia sedang rapuh..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ya, rapuh..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Rapuh untuk segala yang aku rasakan..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Rapuh untuk setiap langkah yang ku arungi..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Rapuh untuk setiap asa yang pernah kuimpikan..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Rapuh untuk desiran nafas yang kuhembuskan..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Aku sadar, sadar akan segala apa yang kurasakan..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Karna memang hatiku tak kan pernah berbohong pada diriku sendiri..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Biar kurasa sendiri, dalam muhasabahku padaMu..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ya Rabb..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ampuni aku..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jika hari ini ada kerapuhan dijiwaku, tegarkanlah..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jika hari ini ada keputusasaan, bangkitkanlah jiwaku kembali tuk melangkah ,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jika hari ini ada kesulitan,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Mudahkanlah semua urusanku ..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jika hari ini ada kesedihan,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Gantilah dengan senyuman..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jika hari ini ada keraguan,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Yakinkan hatiku untuk tidak ragu-ragu,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jika hari ini ada kerinduan,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pertemukanlah aku dengannya..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span>
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ya Rabb..</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tetap sabarkan hatiku dan kuatkan langkah ini,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tuk tetap tegar serta tabah dalam setiap ujiMu,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bimbinglah aku,</span></span><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Yang mendamba ridhaMu</span></span><br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-55221320771097376952013-03-26T18:47:00.003-07:002013-03-26T18:47:37.896-07:00Kerang Luar Biasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFIlpiooKouqhcecya_bgRGo7JBtJy4DnYlzzBNRwrpkrYqPQ7hxinTkTWTY4vIUAbCqiKMkE34b7MePqMKYz80hOlNhOJYDidlEMjv4d5RdGKaRyEN7SFraE_52kU1U2cMWKN7H-8CAI/s1600/Kerang+Luar+Biasa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFIlpiooKouqhcecya_bgRGo7JBtJy4DnYlzzBNRwrpkrYqPQ7hxinTkTWTY4vIUAbCqiKMkE34b7MePqMKYz80hOlNhOJYDidlEMjv4d5RdGKaRyEN7SFraE_52kU1U2cMWKN7H-8CAI/s200/Kerang+Luar+Biasa.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; line-height: 115%;">Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar
laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki
tubuhnya yang merah dan lembek.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="color: #333333; line-height: 115%;"><br />
<span style="background: white;">“Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air
mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun,
sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”</span><br />
<br />
<span class="textexposedshow"><span style="background: white;">Si ibu terdiam,
sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir
alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan
rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu.
Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut.<o:p></o:p></span></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<span class="textexposedshow">Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada
hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah
kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan,
bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai
terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin
berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa
lebih wajar.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<span class="textexposedshow">Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara
besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna.
Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat
berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga
daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di
pinggir jalan.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<span class="textexposedshow">Cerita di atas adalah sebuah paradigma yang
menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan
“kerang biasa” menjadi “kerang luar biasa”. Karena itu dapat dipertegas bahwa
kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah “orang biasa” menjadi “orang luar
biasa”.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<span class="textexposedshow">Banyak orang yang mundur saat berada di lorong
transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka
alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki: menjadi `kerang
biasa’ yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara’.</span><br />
<span class="textexposedshow">Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil
pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses
lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja’.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; color: #333333; line-height: 115%;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
<span class="textexposedshow">Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan,
kekecewaan, patah hati, atau terluka. Cobalah untuk tetap tersenyum dan tetap
berjalan di lorong tersebut, dan katakan dalam hatimu “Air mata ku
diperhitungkan Allah dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara</span></span><span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-37176245537005084692013-03-26T18:36:00.003-07:002013-03-26T18:38:06.993-07:00Hakikat Nikmat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOnvzmhMTHZLQH0VOyYFv84bFTTfG9J2LFPott6OCKAiO2GTTUTI7ZSjHNWOCoccqnF9fI43o7hoI7QxK2j1HtBIVlzUpdV8bhTehZcuxftGAlSG5XmPwE2na2kH3pCzzn-boRzZNL0UM/s1600/ikann+dan+sungai.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOnvzmhMTHZLQH0VOyYFv84bFTTfG9J2LFPott6OCKAiO2GTTUTI7ZSjHNWOCoccqnF9fI43o7hoI7QxK2j1HtBIVlzUpdV8bhTehZcuxftGAlSG5XmPwE2na2kH3pCzzn-boRzZNL0UM/s200/ikann+dan+sungai.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang istirahat duduk di tepi sungai. Ayahnya kemudian mengambil persediaan air dan meminumnya. " Bismillah...Alhamdulillah...ai</span><wbr style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></wbr><span class="word_break" style="background-color: white; color: #333333; display: inline-block; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">r ini nikmat sekali. "</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Air ini ciptaan Allah yang luar biasa, dia bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga. Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup, tanpa air semua makhluk hidup akan matii.”</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Pada saat yang bersamaan, seekor ikan mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya nikmat sekali, ciptaan Allah yang luar biasa, bisa menghilangkan dahaga dan menambah tenaga, dan sumber kehidupan makhluk hidup, serta tanpa air semua makhluk hidup akan matii. Ikan itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana air ? Aku telah mendengar percakapan manusia yang luar biasa tentang air.”</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air dan bertemu dengan temannya Si Katak. Kepada Katak Si Ikan ini menanyakan hal serupa, “Katak.. tahukah kamu diimanakah air ?”</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Katakpun tertawa dan menjawab , “Tak usah gelisah temanku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air itu luar biasa, sumber kehidupan dan tanpa air kita akan mati. Tetapi untuk mengetahuinya mari ikut denganku" Si katak melompat ke atas daun teratai diikuti oleh ikan. "Hap...hap...hap aku disini tidak bisa bernafas." kata ikan, dan ikanpun melompat kembali ke air sungai. Akhirnya ikan tersebut memahami apa itu air, dan air itu memang luar biasa dan sumber kehidupannya.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti si ikan,</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan,</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Padahal ia sedang menjalaninya dan menyelaminya,</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Nikmat Allah itu seperti air di sekeliling ikan,</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Sangat banyak melingkupi kehidupan kita,</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Sehingga kita kadang tak sadar bahwa semuanya adalah nikmat-Nya. Kita mengeluh mendapat musibah,</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Padahal kita tidak pernah bersyukur atas nikmat yang tak terhingga.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Kita merasakan nikmat sehat bila kita sakit,</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kita merasakan nikmat kaya, setelah kita jatuh miskin,</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kita merasakan nikmat kebersamaan setelah orang dekat kita tiada,</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Seperti ikan merasakan nikmat air ketika dia di daratan.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Firman Allah :</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni`mat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zholim dan sangat mengingkari (ni`mat Allah).” (QS Ibrahim ayat 34)</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Kebahagiaan itu tidak bisa dicari,</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kebahagiaan itu tidak ada di luar diri,</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kebahagiaan itu ada di dalam diri.</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kebahagiaan adalah sikap bijaksana kita menghadapi setiap keadaan. </div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Baik nikmat maupun musibah kita bisa menikmati dengan kebahagiaan.</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kebahagiaan ada bila sikap IKHLAS, SYUKUR dan SABAR ada di dalam diri.</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Seperti Syaikh Ibnu Taimiyah yang tetap bahagia walaupun telah diasingkan dan dipenjara.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Beliau berkata “ Dipenjara aku berkholwat (mendekatkan diri kepada Allah), diasingkan aku tamasya, dibunuh aku syahid .“</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Jadi ,,,,,</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Kita bisa IKHLAS, BERSABAR dan selalu BERSYUKUR…</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
Apabila kita FOKUS atas NIKMAT Allah yang BANYAK</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
BUKAN atas SATU NIKMAT Allah yang diambil-Nya..</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Semoga diri ini bisa senantiasa bersyukur,,</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
kendati ada segurat mendung di hati </div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
---mencoba menghibur diri---</div>
</span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><div style="text-align: justify;">
^_*</div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Wallahu Ta'ala a’lam</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">
</span><span class="fullpost">
</span></div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-17174886132820850182013-01-22T18:09:00.000-08:002013-01-22T18:09:37.311-08:00 Melukis keindahan hidup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Menapaki jalan hidup kadang seperti menggoreskan koas pada sebuah bahan
lukisan. Mulus tidaknya goresan sangat bergantung pada jiwa sang pelukis.
Jangan biarkan jiwa kering dan gersang. Karena lukisan hanya akan berbentuk
benang kusut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Bayangkan saat diri tertimpa musibah. Ada reaksi yang bergulir dalam tubuh.
Tiba-tiba, batin diselimuti khawatir akibat rasa takut, tidak aman, cemas dan
ledakan perasaan yang berlebihan. Tubuh menjadi tidak seimbang. Muncullah
berbagai reaksi biokimia tubuh: kadar adrenalin dalam darah meningkat,
penggunaan energi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol, dan
asam-asam lemak ikut tersalur dalam aliran darah. Tekanan darah pun meningkat.
Denyutnya mengalami percepatan. Saat glukosa tersalurkan ke otak, kadar
kolesterol naik. Setelah itu, otak pun meningkatkan produksi hormon kortisol
dalam tubuh. Dan, kekebalan tubuh pun melemah.</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu lama memunculkan
gangguan-gangguan tubuh. Ada diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
kanker, luka pada dinding saluran pencernaan, gangguan pernafasan, dan
terbunuhnya sel-sel otak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Nalar pun menjadi tidak sehat. Tidak heran jika orang bisa melakukan
sesuatu yang tidak wajar. Di antaranya, bunuh diri, marah yang tak terkendali,
tertawa dan menangis yang berlebihan, serta berbagai pelarian lain: penggunaan
narkoba dan frustasi yang berlarut-larut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kenapa hal tak enak itu bisa mulus bergulir pada diri manusia. Mungkin itu
bisa dibilang normal, sebagai respon spontan dari kecenderungan kuat ingin
merasakan hidup tanpa gangguan. Tanpa halangan. Tak boleh ada angin yang
bertiup kencang. Tak boleh ada duri yang menusuk tubuh. Bahkan kalau bisa, tak
boleh ada sakit dan kematian buat selamanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Ada beberapa hal kenapa kecenderungan itu mengungkung manusia. Pertama,
salah paham soal makna hidup. Kalau hati tak lagi mampu melihat secara jernih
arti hidup, orang akan punya penafsiran sendiri. Misalnya, hidup adalah upaya
mencapai kepuasan. Lahir dan batin. Padahal kepuasan tidak akan cocok dengan
ketidaknyamanan, gangguan, dan kesulitan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Hal itulah yang bisa menghalangi seorang mukmin untuk berjihad. Allah swt.
berfirman, “Hai orang-orang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada
kamu: ‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah,’ kamu merasa berat dan
ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai
ganti akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan
kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.” (At-Taubah: 38)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kedua, kurang paham kalau keimanan selalu disegarkan dengan cobaan. Inilah
yang sulit terpahami. Secara teori mungkin orang akan tahu dan mungkin hafal.
Tapi ketika cobaan sebagai sebuah kenyataan, reaksi akan lain. Iman menjadi
cuma sekadar tempelan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Firman Allah swt., “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang
yang dusta.” (Al-Ankabut: 2-3)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Saad bin Abi Waqqash pernah bertanya pada Rasulullah saw. “Ya Rasulullah,
siapa yang paling berat ujian dan cobaannya?” Beliau saw. menjawab, “Para nabi
kemudian yang menyerupai mereka dan yang menyerupai mereka. Seseorang diuji
menurut kadar agamanya. Kalau agamanya lemah dia diuji sesuai dengan itu
(ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji
terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.”
(Al-Bukhari)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kalau ada anggapan, dengan keimanan hidup bisa mulus tanpa mengalami
kesusahan dan bencana. Itu salah besar. Justru, semakin tinggi nilai keimanan
seseorang, akan semakin berat cobaan yang Allah berikan. Persis seperti emas
yang diolah pengrajin hiasan. Kian tinggi nilai hiasan, kian keras emas
dibakar, ditempa, dan dibentuk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Memang, hakikat hidup jauh dari yang diinginkan umumnya manusia. Hidup
adalah sisi lain dari sebuah pendakian gunung yang tinggi, terjal, dan
dikelilingi jurang. Selalu saja, hidup akan menawarkan pilihan-pilihan sulit.
Di depan mata ada hujan dan badai, sementara di belakang terhampar jurang yang
dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Maha Benar Allah dalam firman-Nya. “Dan Kami telah menunjukkan kepadanya
dua jalan. Maka tidakkah sebaiknya ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?”
(Al-Balad: 10-11)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kesiapan diri tentang jalan hidup yang tak mulus itu mesti ada. Harus terus
segar dalam jiwa seorang hamba Allah. Perhatikanlah senyum-senyum para generasi
terbaik yang pernah dilukis umat ini. Di antara mereka ada Bilal bin Rabah. Ada
Amar bin Yasir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 14.95pt; text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Masih banyak mereka yang terus tersenyum dalam menapaki pilihan hidup yang
teramat sulit. Tanpa sedikit pun ada cemas, gelisah, dan penyesalan. Mereka
telah melukis hiasan termahal dalam hidup dengan tinta darah dan air mata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: kashida; text-kashida: 0%;">
<span style="border: 1pt none windowtext; line-height: 115%; padding: 0cm;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br />
</span>
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span></div>
</div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-37549087263842478502012-11-13T18:21:00.002-08:002012-12-04T14:44:12.772-08:00LIEBSTER AWARD<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Bismillah,,,</span><span class="fullpost"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">
</span></span><br />
<div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOWP0Yovm9DbTvgGmBb0HK07E86ZVGo2prSbHf2WE9lqktSzjBheDD4_bJxiphlcVsN3o517IVfS9pmoszVQWCLD3DwJ0jgsogbSOn0_hkjtOxQVi9vl7qjL3GKJUXSJlZGttwEDJ-Tbc/s1600/Liebster-Award+nina.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOWP0Yovm9DbTvgGmBb0HK07E86ZVGo2prSbHf2WE9lqktSzjBheDD4_bJxiphlcVsN3o517IVfS9pmoszVQWCLD3DwJ0jgsogbSOn0_hkjtOxQVi9vl7qjL3GKJUXSJlZGttwEDJ-Tbc/s320/Liebster-Award+nina.gif" width="320" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Udah lama g ngeblog ternyata dapat award dr kang </span><span class="Apple-style-span" style="color: #a64d79;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Irfan</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">, Alhamdulillah. Tapi setelah dilihat-lihat ternyata ini sebuah award berantai. ada syarat-syarat yang harus dipenuhi tentunya, diantaranya :</span></div>
<div>
<ol style="color: #222222; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 5px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Setiap orang yang sudah kena tag harus menulis 11 tentang dirinya</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Jawablah setiap pertanyaan yang telah memberikan tak sama kamu.</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Buatlah 11 pertanyaan baru untuk orang yang kamu tag.</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Tentukan 11 orang ini dan cantumkan link blognya dan link kan ke postmu</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Kasih tau mereka bahwa telah menerima Award ini dari kamu.</span></li>
</ol>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">yah, cocok deh buat berpusing - pusing ria sambil nyiapin tuk Ujian semester besok. </span></span></span></div>
</div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">trus apa y yg harus ane tulis tentang diriku --</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">mikir--</span></i></span></span></div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Yang pasti ane seorang cowok</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Ane lahir 1 Muharram 1410 H</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Mata sipit </span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Anak k-2 dari 5 saudara</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Waktu kecil ane suka lari-larian tanpa celana ketika dikejar2 suruh mandi ---</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">idih jadi malu--</span></i></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Ketika masih SMA kalo boncengan ama kakak dikirain boncengin pacar --</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">maklum cuma selisih 1 tahun--</span></i></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Sukanya makan yang pedas-pedas</span></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Pernah punya impian waktu kecil ingin menjadi pelukis, tapi .....</span></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">agak pemalu kaleee ya diriku, tapi kagak malu-maluin</span></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">apalagi y ? sampai sekarang masih suka cium pipi ibu walau d tempat tetangga ---</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">biar pada liatin, kagak masalah---</span></i></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Terakhir, diriku sedang mengetik ---</span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">hahaaha---</span></i></span></span></li>
</ol>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">sudah selesai jawab masih pula jawab pertanyaan lagi dr kang Irfan, GPP ane coba ,,</span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 20px;"></span></span><br />
<ol style="margin-bottom: 0px; margin-left: 5px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 20px;">
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apabila sedang browsing internet apa saja si yang kamu lakukan?</span></span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> Suka ngambil Vektor mas brow, biasa suka otak-atik desain</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Adakah kejadian di masa lalu yang sampai saat ini masih belum bisa di lupakan? kejadian apa? </span></span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">hehe poin nomor 5 d atas mas bro</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Hal apa yang kamu lakukan sebelum tidur di waktu malam?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">ngobrol ama Istri , maklum udah menikah neh</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Acara televisi yang kamu sukai apa?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">seputar Indonesia</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pacaran menurut kamu itu apa si?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">apa y ? sesuatu yang ngabis2in waktu aja</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kalo main ujan - ujanan kamu suka sakit apa enggak?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">oh tidak, </span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kejadian yang membuat kamu trauma sampai saat ini itu apa si?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> tidak ada kang irfan</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pelajaran apa si yang terkadang membuat kamu mengantuk?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sebenarnya ane tu jarang tidur kalo lg d kelas, cuma pernah ketiduran waktu Pel Sejarah</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Makna sahabat bagimu apa si?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saudara dalam kebaikan, saudara yang mengingatkan apabila da kesalahan</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kalo harus memilih, lebih pilih sahabat apa pacar?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sahabat soalnya kagak punya pacar</span></span></i></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 27px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sesuatu yang pernah kamu kasih kepada orang yang special itu apa?</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Cinta yang HALAL</span></span></i></li>
</span></span></ol>
<span class="Apple-style-span" style="color: #222222; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 20px;">
<div>
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></i></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Nah ni dia giliran ane bwt pertanyaan,,,</span></span></div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kapan kamu dilahirkan ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">menurutmu pacaran tu apa sih ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">siapa sih idola kamu ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">ada g kenangan waktu masih mengenakan seragam putih abau-abu yang sampai sekarang masih terkenang ? apa ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">terus aktivitas kamu sekarang apa ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kamu sendiri suka warna apa ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tipe sahabat yang kamu sukai seperti apa ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">kalau tipe sahabat yang tidak kamu sukai ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">apa y pendapatmu tentang KULIAH, AISYAH n' MAISYAH ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Lha terus kalau kamu d hadepin sama KULIAH, AISYAH n' MAISYAH, kamu pilih yang mana ?</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">apa pendapat kalian tentang rencana DPR yang mengeluarkan anggaran sekitar 12 milyar tuk renovani toilet, pagar, alat FC dll sedangkan rakyatnya mempertaruhkan nyawwa menyebrangi sungai hanya untuk berangkat k sekolah ?</span></span></li>
</ol>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
</div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">ne saatnya tuk memberikan estafet Liebster Award, dan yang beruntung diantaranya : </span></span></div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://renungku.wordpress.com/">Kang Aan Shopiyan</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; line-height: 15px;"></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://mulaidengankanan.blogspot.com/">Kang Sulham Syahid</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; line-height: 15px;"></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://mengejahujan.tumblr.com/">Mbak Nik Salsabila</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; line-height: 15px;"></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://remahkertas.blogspot.com/">Bang Uchank Nate</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; line-height: 15px;"></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://eyewitness21.deviantart.com/">Ziyaul Haq</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; line-height: 15px;"></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-weight: bold; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://planetmuslim.blogspot.com/">عمران</a> </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-weight: bold; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; font-weight: normal; line-height: 15px;"></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://bonitnots.blogspot.com/">Bonits Nots</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; line-height: 15px;"></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://syirdal-tour.blogspot.com/">Firman Hasri</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; line-height: 15px;"></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://andro-bhaskara.blogspot.com/">Andro Baskoro</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; line-height: 15px;"></span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://menjadi-mutiara.blogspot.com/">Mbak Anna QA</a></span></span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; line-height: 15px;"></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan <a href="http://mediarobbani.com/">Mas Insan Robbani</a>mas</span></span><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: #333333; line-height: 15px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></span></li>
</ol>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
</div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; line-height: 15px;">dan terakhir, selamat berkarya semuanya </span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; line-height: 15px;"><br /></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"></span><br />
<div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">
</span></div>
</span></span></div>
</div>
</div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-14723368952987862632012-11-11T17:24:00.002-08:002012-11-11T17:24:28.406-08:00Harap-Q<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
Tinggi Q gantungkan harap,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
Cita yg selama ini Q semai,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
akankah berbuah menjadi realita ?</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
Yah,,,,seberapapun,,,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
sekuat apapun Qt berusaha,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
Allah lah t4 segala keputusan,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDJnhHnwVgCFXsCglqf962fTqAvsEvazR9sExo_Iikl9QrzrPEZN4V_mF7IqJ1zB7VzJAgLcxSdIoKCWKpP7y2LSczoHjJ8rdfs-ZOrUv537v6lO6qJu23qr60rj75HweXz93xrzeylxM/s1600/kesunggguhan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDJnhHnwVgCFXsCglqf962fTqAvsEvazR9sExo_Iikl9QrzrPEZN4V_mF7IqJ1zB7VzJAgLcxSdIoKCWKpP7y2LSczoHjJ8rdfs-ZOrUv537v6lO6qJu23qr60rj75HweXz93xrzeylxM/s200/kesunggguhan.jpg" width="200" /></a>mungkin diri yang sering alpha,,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
ataukah diri yang begitu nista,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
apapun itu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
Q sadari bahwa diri ini begitu hina,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
ketika diri melihat bintang,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
walau jauh kau d ujung sana,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
meski diri tak sampai memiliki,,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
izinkanlah citaQ menggantung bersamamu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
perkenankan harapQ tuk menemanimu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
dan biarkanlah mimpi ini terus berkelana,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
berjuang untuk sebuah ralita nyata,,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
kan terus Q gantungkan citaQ,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
kan terus Q pupuk citaQ,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
dan terus Q nanti impian2 indah itu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
yakinQ berbisik kata,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
suatu saat,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
suatu waktu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
cita itu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
harap itu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
dan mimpi itu kan berbuah,,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
melahirkan sebuah perubahan hidup yang baru tuk diriQ,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
Q yakin Allah bersama slalu,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
dan yang pasti,,</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
"<em>man jadda wajada"</em></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16.5px;">
<em> </em>karena tidak ada kesuksesan tanpa kesungguhan, keuletan dan kerja keras,,</div>
<span class="fullpost">
</span></div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-90008538737321476052012-09-05T21:48:00.000-07:002012-09-05T21:48:02.658-07:00Alhamdulillah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">ALhamdulillah, akhirnya bisa juga plend<br />
<br />
<span class="fullpost"> </span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-33495963790364099562012-06-04T22:45:00.004-07:002012-06-04T22:45:47.290-07:00J O M B L O ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjACXES15JGMVtuo_L1xqNeoMnT5YWa_Nq33wzki36m5wAFIrpxEcqCgLAenET7dWf3rRDXoeoUKFvxEhgNELmEwjSWb2V3m8_VZ43XCdTu6FO_druGGhFEQwd-1cIVoA0950e_Yq8_cdY/s1600/jomblo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjACXES15JGMVtuo_L1xqNeoMnT5YWa_Nq33wzki36m5wAFIrpxEcqCgLAenET7dWf3rRDXoeoUKFvxEhgNELmEwjSWb2V3m8_VZ43XCdTu6FO_druGGhFEQwd-1cIVoA0950e_Yq8_cdY/s200/jomblo.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ehemm, sejujurnya saya bingung
nih mau mulai dari mana kalo mau nulis tentang cinta. Soalnya, masalah
cinta itu rumit dan ribet, nggak kalah sama permasalahan yang ada di
Indonesia. #lebayy, hehe…</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo
ngomongin remaja, nggak jauh deh dari yang namanya cinta. Mulai dari
jatuh cinta, PDKT (singkatan dari PenDeKaTan), jadian, putus, jatuh
cinta lagi, PDKT lagi, jadian lagi, putus lagi, dan begitu seterusnya.
Ternyata bukan cuma makanan yang punya rantai, ternyata cinta juga
lohh. Hehe…</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampe akhirnya muncullah taglinenya si Pocooong (hantu bohongan yang eksis di Twitter) yang bilang kalo “<i>Jomblo itu nasib, Single itu prinsip.</i>”
Nahh lohh?? Ko bisa si Pocoong ngomong kaya gitu?? Ohh, ternyata zaman
sekarang ini, para jomblo atau remaja yang nggak pacaran itu dibilang
nggak gaul dan nggak asyik. Wahh bahaya juga nihh, pantes aja si
Pocooong ngotot bilang kalo dia bukan Jomblo, tapi Single. Ckckckck.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih
dari masalah Pocooong dan prinsipnya (baca: nasibnya), sebenarnya
sejak kapan sih pacaran itu menjadi sebuah gaya hidup buat para remaja?
Indonesia kan negara yang katanya punya penduduk muslim terbanyak nih,
sebenarnya remaja di Indonesia itu tau nggak sih hukumnya pacaran
dalam Islam? Mari kita bahas :)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo
ditanya sejak kapan pacaran menjadi gaya hidup, kayanya nggak ada yang
tahu pasti kapan terjadinya. Tapi nggak bisa dipungkiri juga, fenomena
ini bener-bener terjadi sekarang. Kenapa sih sampe bisa dibilang kalo
pacaran cuma gaya hidup? Berdasarkan pengalaman penulis nihh, jawaban
beberapa remaja ketika ditanya “<i>ehh, kenapa sih lo pacaran</i>?” jawabannya pasti nggak jauh dari:</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Kalo nggak punya pacar, malu sama temen men</i>.” (Giliran nggak pake jilbab aja nggak malu. Ckckck)</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Lumayan bisa dianter jemput sama pacar, kan ngirit ongkos. hehe</i>” (Pacaran aja sama tukang ojek mbak. :p)</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Ada yang bayarin makan sama nonton</i>” (Jawaban para manusia yang males nabung nih. Ckckck)</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Ada tempat curhat</i>” (Buku diary banyak di toko mbak)</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Ada yang cemburuin kalo deket sama orang lain</i>” (Ckckck, Allah itu lebih pencemburu lohh mbak)</div>
<div style="text-align: justify;">
“<i>Biar bisa lebih kenal si calon</i>” (Sekalian aja kalo menjelang Pemilu, para calon dipacarin juga mbak, biar lebih kenal)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan
masih banyak alasan lainnya, yang kalo dipikir-pikir alasannya Gaje
banget (bahasa anak gaul yang artinya nggak jelas). Ohh iya, maaf kalo
jawabannya diwakilkan jawaban para perempuan. Soalnya, penulis
wawancaranya perempuan sih. Tapi berani jamin, jawaban para laki-laki
juga nggak bakal jauh dari itu (hayoo, ngaku). Dari jawaban di atas,
bisa dilihat kan kalo alasan-alasan remaja pacaran itu yahh emang
sekadar cuma buat senang-senang dan gaya hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lanjut
ke pertanyaan kedua, seperti kita tahu, Indonesia itu negara dengan
penduduk muslim terbanyak. Walaupun Indonesia bukan negara Islam, tapi
pasti pada tahu donk hukum-hukum di Islam? Termasuk hukum pacaran ini.
Di dalam Islam, nggak ada tuh istilahnya pacaran. Pacaran itu adalah
budaya barat yang diadopsi sama para remaja tanpa tahu ilmu dan
asal-usulnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi pacaran dalam Islam DILARANG donk? Yahh bisa dibilang begitu deh. Terus para remaja pada tau nggak tuh hukumnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
Lagi-lagi
berdasarkan pengalaman penulis, sebagian remaja itu ternyata pada
nggak tahu hukum pacaran dalam Islam. Yang lebih parah, ada yang nggak
mau tahu hukumnya. Mereka sengaja nggak mau cari tahu karena takut
nanti nggak berani pacaran (aneh yahh?? ckckck). Dan ternyata ada lagi
yang paling-paling parah, udah tahu hukumnya, tapi masih aja pacaran.
Dengan alasan, kan pacarannya nggak melewati batas dan masih mengikuti
rambu-rambu agama. Ckckckck</div>
<div style="text-align: justify;">
Sayang
sekali, saya merasa belom pantes buat ngomongin orang yang udah tahu
tapi masih aja pacaran. Lebih lanjutnya tentang hukum pacaran buat
mas/mbak yang belom tahu hukum pacaran dalam Islam, mas/mbak yang nggak
mau tahu hukum pacaran dalam Islam, dan mas/mbak yang udah tahu tapi
masih pacaran, silakan baca bukunya Salim A. Fillah yang judulnya
“Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan”, buku ini recommended banget deh
buat kalian-kalian :)</div>
<div style="text-align: justify;">
Nahh, terus gimana nasib buat para jomblo, uupps single maksudnya??</div>
<div style="text-align: justify;">
Wahh,
mereka tentu aja beruntung, karena insya Allah cinta mereka terjaga
cuma untuk Dia. Selain itu para single juga patut berbahagia karena
waktunya 24 jam menjadi milik mereka secara merdeka, tanpa ada pacar
yang nuntut ini itu. Keren nggak tuh?</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo
biasanya para dater (istilah yang mulai saya pakai buat
mempresentasikan orang yang pacaran) menghabiskan waktu mereka buat
sms-an dan telpon-telponan sama pacar, para single bisa menghabiskan
waktunya buat baca buku, ngaji atau diskusi masalah-masalah agama dan
Indonesia. Kalo biasanya para dater uangnya abis buat nonton dan jajan
bareng pacar, para single bisa nabung uangnya buat masa depan
(asseeekk). Kalo biasanya para dater pulsanya abis karena sms-an sama
pacar, para single bisa pake pulsa buat menyebarkan sms-sms tausiyah.
Kalo biasanya para dater malem mingguannya pacaran, para single bisa
malem mingguan bareng keluarga biar bisa lebih mengakrabkan diri. Itu
sebagian kecil manfaat dan kelebihan para single. Eeiitts, jangan puas
dulu, masih ada lagi niih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini
beberapa bukti kalo single itu lebih keren daripada dater. Kalo biasanya
para dater galau karena nggak di-sms dan ditelpon pacar, para single
pasti lagi galau sama masalah-masalah politik dunia dan tugas-tugas
kampus. Kalo biasanya para dater bingung ngatur waktu buat ketemuan sama
pacar, pasti para dater pasti lagi bingung ngatur waktu antara ibadah
dan tugas-tugas. Kalo para dater biasanya bokek karena abis jalan-jalan
sama pacar, para single pasti bokek karena uang jajannya abis
disedekahin ke orang-orang kurang mampu. Kalo biasanya para dater nangis
karena berantem sama pacar, para single pasti nangis karena inget
dosa-dosa semasa hidup. Kalo para dater menghabiskan waktu buat pacaran,
pasti para dater menghabiskan waktu buat baca buku dan ngaji. Tuhh
kan, kurang keren apalagi coba para single?</div>
<div style="text-align: justify;">
So,
teman-teman yang baik, kalo belum siap menerima konsekuensi di atas,
serta belum siap buat menerima siksaan dari Allah (ihh serem),
mendingan jatuhin aja pilihan kamu buat jadi single.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena
rugi deh kalo waktu, harta dan jiwa kalian cuma buat si pacar.
Mendingan juga buat Allah, yang udah jelas-jelas cinta sama kita dan
nggak marah atau putusin kita kalo kita nggak traktir makan. Hehehe…</div>
<div style="text-align: justify;">
Oke deh, sekian dulu yahh tulisan ini, dan semoga bermanfaat ^^</div>
<div style="text-align: justify;">
Allahualam bisshawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://mitqalmanar.blogspot.com/</div>
<span class="fullpost">
</span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-24990986064394290972012-05-15T18:41:00.001-07:002012-05-15T18:43:15.104-07:00BUKAN HANYA KEPINGAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSCU7725qW2RwuPa4bP2eYTf3u9waBhqJnMolEhAfdl6RkUb1mAuH0-V-dPf6His6atd8FlIYAWE1hhIUaoQsDClQVN0cPed2B-Ru74W-HA6VSZK8uGrouYRHjD6F2ABRPZtPbgrXdZRc/s1600/pret.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSCU7725qW2RwuPa4bP2eYTf3u9waBhqJnMolEhAfdl6RkUb1mAuH0-V-dPf6His6atd8FlIYAWE1hhIUaoQsDClQVN0cPed2B-Ru74W-HA6VSZK8uGrouYRHjD6F2ABRPZtPbgrXdZRc/s200/pret.jpg" width="161" /></span></a></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Sekilas, di layar tampak sesosok rupawan. Gagah dan indah! Menawan dalam penampilan, yang makin membuat kita yakin bahwa dia memang tampan. Begitu ingin sesiapa yang memandang menjadi seperti dirinya. Lalu, apa gerangan, hal yang membuatnya begitu memesona?</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Tapi kehadiran model itu memang tak sendirian. Di belakangnya berjejal pesan tentang penyebab kegagahannya. Hingga ketampanan itu berkeping-keping menjadi potongan kecil, tergantung pihak yang berkepentingan dengan penayangannya. Memaksa para penonton untuk percaya, bahwa memang itulah formulanya. Dan dengan tergesa, para penonton, termasuk kita, memutuskannya secara sepihak. Kita bisa menjadi sepertinya jika kita membeli produk yang ditayangkan.</span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Padahal, hal itulah yang menggerakkan migrasi isi kantong ke tempat-tempat belanja. Mimpi berubah indah dalam sekejab tanpa kesadaran penuh bahwa ketampanan itu adalah sebuah paket lengkap yang harus ditampilkan semua. Bukan diambil suka-suka, dalam keyakinan bahwa ia telah menggantikan selainnya. Sebab selain lucu dan tak mungkin, akal sehat pun menolaknya. Tapi bukankah sihir iklan telah membuat kita silau, dan tak sadar?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Keadaan ini serupa dengan keindahan Islam yang menjadi compang-camping karena dakwah yang tak utuh. Potongan-potongan pemahaman yang mengesankan tercapainya kesempurnaan iman dan ketinggian derajat takwa, meski sejatinya hancur lebur. Rasa telah menjadi baik padahal muncul kontradiksi yang membingungkan menjadi fenomena biasa. Baik di satu sisi, namun buruk di banyak sisi yang lain.</span></div>
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Maka akan ada orang yang gemar menunaikan umrah dan haji namun melakukan hal-hal tak terpuji. Ada yang sibuk membangun masjid, namun gesit mengejar riba. Aktif di pengajian, tapi buruk menjaga lisan. Rajin mengerjakan ibadah, namun lemah dalam etika bertetangga. Atau berteriak tentang penegakan syariah, namun lemah dalam ibadah dan tanggung jawab terhadap kelurga.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Ini adalah pemahaman yang buruk. Yaitu perasaan telah menjadi muslim yang baik dan berharap surga, sedang keutuhannya tidak kita tampilkan. Kepingan kebaikan yang memenjarakan rasa hingga menolak syariat di luar kenyamanan diri. Padahal Islam memerintahkan kita untuk menerimanya secara kaffah, utuh dan lengkap tanpa kecuali, dalam rasa suka ataupun tidak. Dan Allah menginginkan kita menjadi hamba-Nya secara mutlak, bersiap mendengar dan taat dalam keseluruhan perintah-Nya.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #333333; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Begitu banyak mubaligh berubah menjadi marketer ulung. Penebar promosi palsu tentang ketampanan Islam meski hanya membawa secuil potongan gambar besarnya. Bukan sebagai sebuah proses penerimaan yang berkelanjutan hingga ia hanya serupa tahapan, namun bahkan membawa pesan final akan makna kesempurnaan. Pada akhirnya kita akan sadar, bahwa jejak ketampanan itu menghajatkan penerimaan akan keseluruhan sendi-sendinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Lalu, siapa yang menipu dan siapa yang tertipu?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://www.griyakeluargasakinah.com/">http://www.griyakeluargasakinah.com/</a>
</span></div>
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-62687566970750908122012-05-13T17:22:00.002-07:002012-05-13T17:22:40.078-07:00Hore.......... Dapat hadiah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">Alhamdulillah, ada pak pos mengantar paket. Ternyata paket dari Penerbit Gazzamedia. Ada lima buku sebagai hadiah audisi kisah santri, <i>Santri is Always Happy</i>. Antara lain buku Do'a Sahabat Nabi Saw, Muslim Padat Karya: Satu Jiwa Sejuta Karyanya mas Casofa Fachmy, Jaga Mata Dari Dosa, Zodiak Boleh gak sih?, dan Beramal Shalih Selezat Cokelat. Nambah lagi aset masa depanku ^_^</span><br style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;" /><br style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;">#syukran ustadz Burhan Sodiq :)</span><span class="fullpost">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH6hceGaUJS7GVu0OZi-RT7vLrKBPGERTFearL__0g_yJzjobADsHRi_P-itbF5bftiEi4lIWVo-BjeQnT5sQ9S7VbW2hgR8P3cmqKrdMYPvom2PaAEcTLdcP2ROJMzL3xCCe1jsAYYVI/s1600/gz+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH6hceGaUJS7GVu0OZi-RT7vLrKBPGERTFearL__0g_yJzjobADsHRi_P-itbF5bftiEi4lIWVo-BjeQnT5sQ9S7VbW2hgR8P3cmqKrdMYPvom2PaAEcTLdcP2ROJMzL3xCCe1jsAYYVI/s200/gz+1.jpg" width="135" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqBPK3fPXmHNO78lbH0FLinAs-abY580XFMsi9t1Yn_u3J1Li0-9KLk6L90K6kkQHUU6jWEo8sniMMJXSp-llalsfcIOMhkAHvw4gSnLOb4EibtW0-f6G7eZAwAjTSBJhTXmFWBjXtMr4/s1600/gz+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqBPK3fPXmHNO78lbH0FLinAs-abY580XFMsi9t1Yn_u3J1Li0-9KLk6L90K6kkQHUU6jWEo8sniMMJXSp-llalsfcIOMhkAHvw4gSnLOb4EibtW0-f6G7eZAwAjTSBJhTXmFWBjXtMr4/s200/gz+3.jpg" width="131" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnG22LdvURupWAfxDOmpbMYtuairAyMt_1Ob2ybKnhZiXGtQTh_O8SpZM6Oq9Lv2QZ8OdfIQp9wMTXuSZfHT-Kszq2SyRrRpB_3pqiAuhRGDdNDoEtUxWygXOldgJNLHRu06kq9wg1CFw/s1600/gz+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnG22LdvURupWAfxDOmpbMYtuairAyMt_1Ob2ybKnhZiXGtQTh_O8SpZM6Oq9Lv2QZ8OdfIQp9wMTXuSZfHT-Kszq2SyRrRpB_3pqiAuhRGDdNDoEtUxWygXOldgJNLHRu06kq9wg1CFw/s200/gz+4.jpg" width="145" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikEeAyLx-DL7yIW21NR2mq52F6GENX416NVqBDvdxy9wY7PhNmvDTAuOX9mSifXOUwS1nTfFOc0CxYSpuu8WQzpvLqnuoVKD6FANBFteLeb_OcpK5Ki16dXLWK05KYP0fjH7EOjq2J7u4/s1600/gz+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikEeAyLx-DL7yIW21NR2mq52F6GENX416NVqBDvdxy9wY7PhNmvDTAuOX9mSifXOUwS1nTfFOc0CxYSpuu8WQzpvLqnuoVKD6FANBFteLeb_OcpK5Ki16dXLWK05KYP0fjH7EOjq2J7u4/s200/gz+2.jpg" width="135" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div>
<a href="http://gazzamedia.com/">http://gazzamedia.com/</a>
</div>
</div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-29931719672979661712012-05-02T20:33:00.001-07:002012-12-03T17:39:33.058-08:00SAHABAT part IV<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFpLthnt4QaSpgAe2LWOpB1KariAzI005LwAQCnXqtfD0Y7QmEsGcBhVL3Uu_omnCMlB_H7f7DZtxRyVn6yyhCKp7-zsQuCAREUnOCEvHKD0sXAGZen_rw0XL9IHSvXY-Mat8S4NhNZP8/s1600/sahabat+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFpLthnt4QaSpgAe2LWOpB1KariAzI005LwAQCnXqtfD0Y7QmEsGcBhVL3Uu_omnCMlB_H7f7DZtxRyVn6yyhCKp7-zsQuCAREUnOCEvHKD0sXAGZen_rw0XL9IHSvXY-Mat8S4NhNZP8/s200/sahabat+1.jpg" width="200" /></a></div>
Bismillah,<br />
Teman yang baik adalah saudara yang tulus mendoakan dan mengingatkan kepada Allah.<br />
Yang senantiasa memberi ketenangan saat bersamanya,<br />
dan inspirasi amal sholih saat melihatnya.<br />
diamnya , dia mendoakan.<br />
dalam nasehatnya ia bangkitkan semangat.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Untuk saudaraku yang tak pernah lelah berbenah,<br />
semoga cahaya imanmu semakin bersinar,<br />
prestasimu semakin berkibar,<br />
langkahmu semakin tegar,<br />
hatimu semakin memilih yang benar,<br />
serta pandanganmu semakin jeli menelisik kebenaran,<br />
<br />
Semoga Allah berkenan mempertemukan kita semua di Jannah-Nya<br />
<span class="fullpost">
</span></div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-5631027172832713412012-05-01T16:52:00.004-07:002012-05-01T16:54:28.319-07:00Hafidz Al Fawwaz<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3mIbQOMzZ9LPPcyk9ZCMiN7Nhj4u5HEvl5oXrztpWuhXh2cuqGOJKSF1_SBJdg9stt0S7EMly_wHJ9DQRPGkh7D5QrqfX45Q7rzhArk4pMLMJXLiomaZMWPCv4TEskonPpq-iZmcz4yA/s1600/Foto153.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3mIbQOMzZ9LPPcyk9ZCMiN7Nhj4u5HEvl5oXrztpWuhXh2cuqGOJKSF1_SBJdg9stt0S7EMly_wHJ9DQRPGkh7D5QrqfX45Q7rzhArk4pMLMJXLiomaZMWPCv4TEskonPpq-iZmcz4yA/s200/Foto153.jpg" width="150" /></a><br />
<i></i><br />
<div style="text-align: justify;">
<i><i>" om hud, kak apid becok mo pulang "</i></i></div>
<i>
</i><span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
ah jadi inget ma keponakan. lucu ngegemesin,........ pokoknya lah. kalo dah d rumah, emmmm, minta ampun deh gayanya, selangit. nambah lagi kalo ane mo pergi,,,,, emmmmm, mulai deh "<i>om hud, kak apid ikut"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
dengan pelonya manggil ane om hud (om mahfudz maksudx). hehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
"<i>om hud, tante aisy mana ?"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"umi-umi tadi kak apid kentut pandaaaaaaang"</i></div>
<div>
<i></i><br />
<div style="text-align: justify;">
<i><i>"gimana bunyinya kak ?" </i>tanya umi ( harusnya ane yg manggil umi, eeeeeeeh si apid (Hafidz Al Fawwaz lengkapnya gan) ikutan manggil, harusnya mbah uti gt</i></div>
<i>
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"gini kentutnya kak apid umi, </i><i>duuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut, pandangkan umi"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNXYWOd0H-Dw3osnfRSqTGfTOVakRtLUFj1eh1FMD5D8hb-JApxMegKaDmU8sI6A1z0DTkCRpgG30RjPmagW4HGKh0mpoCqpAaTtirmoDXbhjk4XvL7wR2OCdkXhUFvjc1h8vlf8hvwv8/s1600/Foto132.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNXYWOd0H-Dw3osnfRSqTGfTOVakRtLUFj1eh1FMD5D8hb-JApxMegKaDmU8sI6A1z0DTkCRpgG30RjPmagW4HGKh0mpoCqpAaTtirmoDXbhjk4XvL7wR2OCdkXhUFvjc1h8vlf8hvwv8/s200/Foto132.jpg" width="150" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Jlre1Ks_lvobOZgBWbfp_beB6kEOk9vyGdExqG4zg7GfoYWQyqwFEK7grODiVUwtDZcwbt7IAPDVL0xGMt7eQnXyyLYZQ_idNQ6E6HhnGVQgdYxkbuHBPl_gDUX0xmoRHNcIsdOyZGU/s1600/Foto133.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Jlre1Ks_lvobOZgBWbfp_beB6kEOk9vyGdExqG4zg7GfoYWQyqwFEK7grODiVUwtDZcwbt7IAPDVL0xGMt7eQnXyyLYZQ_idNQ6E6HhnGVQgdYxkbuHBPl_gDUX0xmoRHNcIsdOyZGU/s200/Foto133.jpg" width="150" /></a><i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
kalo lagi makan, </div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"ueeek, eh buni"</i></div>
<i></i><br />
<div style="text-align: justify;">
<i><i>"umi, om, tante buni lagi"</i></i></div>
<i>
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
ane juga heran neh ma anak satu, kenapa yah yg dipanggil cuma umi, om, tante?</div>
<div style="text-align: justify;">
(biasa boz dah keseringan liat ayah ma bundanya kale ya)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-72347343948829106532012-04-24T19:25:00.001-07:002012-04-25T00:10:06.221-07:00BINGKISAN KECIL UNTUK SAHABAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="fullpost">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span class="fullpost">Bismillah,</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span class="fullpost">Ingin rasanya diri ini berbagi pada temen-temen semua. Sahabat ada sedikit bingkisan dari si kecil Mahfudz Al Fawwaz, sebagai langkah awal dalam berbagi kemanfaatan, berbagi kreasi, berbagi ide cemerlang ataupun apa namanya. Buat sobat semua mari berkreasi agar hari-hari terasa happy. n tak lupa bermanfaat tentunya</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyKObK7SZrvxPp73hVvAE0MN4hKsvxpVujeSjrZk-PPYjq_5toca9E7Dyq52TntfCxVix90hVsyfQ0ngpRfhPo0OynlJyGJCM0paEP8OUzjfnSJaU1uFFeTSJXnYgy8PRK_c9-ZxGA26w/s1600/kokmunika.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyKObK7SZrvxPp73hVvAE0MN4hKsvxpVujeSjrZk-PPYjq_5toca9E7Dyq52TntfCxVix90hVsyfQ0ngpRfhPo0OynlJyGJCM0paEP8OUzjfnSJaU1uFFeTSJXnYgy8PRK_c9-ZxGA26w/s200/kokmunika.png" width="200" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bingkisan ini saya, persembahkan untuk orang-orang yang bisa menjadi inspirasi dalam berkarya n memberi motivasi tersendiri.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Mas M. Ridwan di <a href="http://kumpulanfiksiku.blogspot.com/" style="text-align: left;">http://kumpulanfiksiku.blogspot.com/</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Mas Fitri di <a href="http://serbaserbifitrianto.blogspot.com/" style="text-align: left;">http://serbaserbifitrianto.blogspot.com/</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
3. Mas Irham di <a href="http://babarusyda.blogspot.com/" style="text-align: left;">http://babarusyda.blogspot.com/</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
4. Mas Uchank di <a href="http://kancingcacing.blogspot.com/" style="text-align: left;">http://kancingcacing.blogspot.com/</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
5. Mbak Nur I di <a href="http://coretankeciliemha.blogspot.com/" style="text-align: left;">http://coretankeciliemha.blogspot.com/</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Silahkan diambil bila berkenan, terima kasi sebelumnya. <i>Jazakumullahu khoiron</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<i></i></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<i></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5eUrI3Rje3oxO4SjZR51FlFsB2jZIWq57Mo18DvnRBJ07rSkrN3kWjeoHiubI_ym2Kk84rmX63IXBoVxir1AlBmg2SS8VKIyptEGJU97qCkh7j5YkDkbI9ey9Qe8iDPiO0512EZTEDEc/s1600/kokmunika.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5eUrI3Rje3oxO4SjZR51FlFsB2jZIWq57Mo18DvnRBJ07rSkrN3kWjeoHiubI_ym2Kk84rmX63IXBoVxir1AlBmg2SS8VKIyptEGJU97qCkh7j5YkDkbI9ey9Qe8iDPiO0512EZTEDEc/s320/kokmunika.png" width="320" /></a></div></i></div>
<br />
<br />
KOMUNIKA<br />
Komunitas Untuk Kreatifitas<br />
<a href="https://www.facebook.com/groups/278239612227447/">https://www.facebook.com/groups/278239612227447/</a>
<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-2315546442838030512012-04-19T19:10:00.000-07:002012-04-19T19:10:53.939-07:00MITOS KARTINI DAN REKAYASA SEJARAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsq_HWMZ4Vt522uzsKf-_-ImBL5r4yCwpZ8Dh1FCpuZJAUrAG9XfBqoEJjuVg2R62UUYy4B7xaIBlaVQGEhafRl-Pho1ACBTQrS2JjNPaRclxvaDYx1lyZlBnSK7tXWZlLWOVqZDShfLk/s1600/kartini.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsq_HWMZ4Vt522uzsKf-_-ImBL5r4yCwpZ8Dh1FCpuZJAUrAG9XfBqoEJjuVg2R62UUYy4B7xaIBlaVQGEhafRl-Pho1ACBTQrS2JjNPaRclxvaDYx1lyZlBnSK7tXWZlLWOVqZDShfLk/s200/kartini.png" width="177" /></a><st1:city w:st="on">Ada</st1:city> yang menarik pada Jurnal Islamia (INSISTS-Republika) edisi 9 April 2009 lalu. Dari empat halaman jurnal berbentuk koran yang membahas tema utama tentang Kesetaraan Gender, ada tulisan sejarawan Persis Tiar Anwar Bahtiar tentang Kartini. Judulnya: “Mengapa Harus Kartini?”</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Sejarawan yang menamatkan magister bidang sejarah di Universitas <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> ini mempertanyakan: Mengapa Harus Kartini? Mengapa setiap 21 April bangsa <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Menyongsong tanggal 21 April 2009 kali ini, sangatlah relevan untuk membaca dan merenungkan artikel yang ditulis oleh Tiar Anwar Bahtiar tersebut. Tentu saja, pertanyaan bernada gugatan seperti itu bukan pertama kali dilontarkan sejarawan. Pada tahun 1970-an, di saat kuat-kuatnya pemerintahan Orde Baru, guru besar Universitas <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>, Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar pernah menggugat masalah ini. Ia mengkritik 'pengkultusan' R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional<st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>.</div><a name='more'></a><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Dalam buku Satu Abad Kartini (1879-1979), (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990, cetakan ke-4), Harsja W. Bahtiar menulis sebuah artikel berjudul “Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita”. Tulisan ini bernada gugatan terhadap penokohan Kartini. “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut,” tulis Harsja W. Bachtiar, yang menamatkan doktor sosiologinya di <st1:place w:st="on"><st1:placename w:st="on">Harvard</st1:placename> <st1:placetype w:st="on">University</st1:placetype></st1:place>.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Harsja juga menggugat dengan halus, mengapa harus Kartini yang dijadikan sebagai simbol kemajuan wanita <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>. Ia menunjuk dua sosok wanita yang hebat dalam sejarah <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>. Pertama, Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Anehnya, tulis Harsja, dua wanita itu tidak masuk dalam buku Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1978), terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tentu saja Kartini masuk dalam buku tersebut.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Padahal, papar Harsja, kehebatan dua wanita itu sangat luar biasa. Sultanah Safiatudin dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif mengembangkan ilmu pengatetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia menguasai bahasa <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Arab</st1:city>, <st1:country-region w:st="on">Persia</st1:country-region></st1:place>, Spanyol dan Urdu. Di masa pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah lahir karya-karya besar dari Nuruddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan Abdur Rauf. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya. Sultanah memerintah Aceh cukup lama, yaitu 1644-1675. Ia dikenal sangat memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun untuk wanita.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Tokoh wanita kedua yang disebut Harsja Bachriar adalah Siti Aisyah We Tenriolle. Wanita ini bukan hanya dikenal ahli dalam pemerintahan, tetapi juga mahir dalam kesusastraan. B.F. Matthes, orang Belanda yang ahli sejarah Sulawesi Selatan, mengaku mendapat manfaat besar dari sebuah epos La-Galigo, yang mencakup lebih dari 7.000 halaman folio. Ikhtisar epos besar itu dibuat sendiri oleh We Tenriolle. Pada tahun 1908, wanita ini mendirikan sekolah pertama di Tanette, tempat pendidikan modern pertama yang dibuka baik untuk anak-anak pria maupun untuk wanita.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Penelusuran Prof. Harsja W. Bachtiar terhadap penokohan Kartini akhirnya menemukan kenyataan, bahwa Kartini memang dipilih oleh orang Belanda untuk ditampilkan ke depan sebagai pendekar kemajuan wanita pribumi di <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>. Mula-mula Kartini bergaul dengan Asisten-Residen Ovink suami istri. Adalah Cristiaan Snouck Hurgronje, penasehat pemerintah Hindia Belanda, yang mendorong J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan, agar memberikan perhatian pada Kartini tiga bersaudara.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Harsja menulis tentang kisah ini: “Abendanon mengunjungi mereka dan kemudian menjadi semacam sponsor bagi Kartini. Kartini berkenalan dengan Hilda de Booy-Boissevain, istri ajudan Gubernur Jendral, pada suatu resepsi di Istana <st1:city w:st="on">Bogor</st1:city>, suatu pertemuan yang sangat mengesankan kedua belah pihak.”</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Ringkasnya, Kartini kemudian berkenalan dengan Estella Zeehandelaar, seorang wanita aktivis gerakan Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP). Wanita Belanda ini kemudian mengenalkan Kartini pada berbagai ide modern, terutama mengenai perjuangan wanita dan sosialisme. Tokoh sosialisme H.H. van Kol dan penganjur “Haluan Etika” C.Th. van Deventer adalah orang-orang yang menampilkan Kartini sebagai pendekar wanita <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region>.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Lebih dari enam tahun setelah Kartini wafat pada umur 25 tahun, pada tahun 1911, Abendanon menerbitkan kumpulan surat-surat Kartini dengan judul Door Duisternis tot Lich. Kemudian terbit juga edisi bahasa Inggrisnya dengan judul Letters of a Javaness Princess. Beberapa tahun kemudian, terbit terjemahan dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran (1922).</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Dua tahun setelah penerbitan buku Kartini, Hilda de Booy-Boissevain mengadakan prakarsa pengumpulan dana yang memungkinkan pembiayaan sejumlah sekolah di Jawa Tengah. Tanggal 27 Juni 1913, didirikan Komite Kartini Fonds, yang diketuai C.Th. van Deventer. Usaha pengumpulan dana ini lebih memperkenalkan nama Kartini, serta ide-idenya pada orang-orang di Belanda. Harsja Bachtriar kemudian mencatat: “Orang-orang Indonesia di luar lingkungan terbatas Kartini sendiri, dalam masa kehidupan Kartini hampir tidak mengenal Kartini dan mungkin tidak akan mengenal Kartini bilamana orang-orang Belanda ini tidak menampilkan Kartini ke depan dalam tulisan-tulisan, percakapan-percakapan maupun tindakan-tindakan mereka.”</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Karena itulah, simpul guru besar UI tersebut: “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut.”</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Harsja mengimbau agar informasi tentang wanita-wanita <st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> yang hebat-hebat dibuka seluas-luasnya, sehingga menjadi pengetahuan suri tauladan banyak orang. Ia secara halus berusaha meruntuhkan mitos Kartini: “Dan, bilamana ternyata bahwa dalam berbagai hal wanita-wanita ini lebih mulia, lebih berjasa daripada R.A. Kartini, kita harus berbangga bahwa wanita-wanita kita lebih hebat daripada dikira sebelumnya, tanpa memperkecil penghargaan kita pada RA Kartini.”</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Dalam artikelnya di Jurnal Islamia (INSISTS-Republika, 9/4/2009), Tiar Anwar Bahtiar juga menyebut sejumlah sosok wanita yang sangat layak dimunculkan, seperti Dewi Sartika di Bandung dan Rohana Kudus di Padang (kemudian pindah ke <st1:city w:st="on">Medan</st1:city>). Dua wanita ini pikiran-pikirannya memang tidak sengaja dipublikasikan. Tapi yang mereka lakukan lebih dari yang dilakukan Kartini. Berikut ini paparan tentang dua sosok wanita itu, sebagaimana dikutip dari artikel Tiar Bahtiar.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Dewi Sartika (1884-1947) bukan hanya berwacana tentang pendidikan kaum wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di <st1:city w:st="on">Bandung</st1:city> dan luar <st1:city w:st="on">Bandung</st1:city>. Rohana Kudus (1884-1972) melakukan hal yang sama di kampung halamannya. Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916), Rohana Kudus bahkan menjadi jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan. Ia tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Kalau Kartini hanya menyampaikan ide-idenya dalam surat, mereka sudah lebih jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini dikenalkan oleh Abendanon yang berinisiatif menerbitkan surat-suratnya, Rohana menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan).</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Bahkan kalau melirik kisah-kisah Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fatimah dari Aceh, klaim-klaim keterbelakangan kaum wanita di negeri pada masa Kartini hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan Belanda. Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita. Di Aceh, kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh. Bahkan jauh-jauh hari sebelum era Cut Nyak Dien dan sebelum Belanda datang ke Indonesia, Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita pertama, yakni Malahayati.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Jadi, ada baiknya bangsa Indonesia bisa berpikir lebih jernih: Mengapa Kartini? Mengapa bukan Rohana Kudus? Mengapa bukan Cut Nyak Dien? Mengapa Abendanon memilih Kartini? Dan mengapa kemudian bangsa Indonesia juga mengikuti kebijakan itu? Cut Nyak Dien tidak pernah mau tunduk kepada Belanda. Ia tidak pernah menyerah dan berhenti menentang penjajahan Belanda atas negeri ini.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Meskipun aktif berkiprah di tengah masyarakat, Rohana Kudus juga memiliki visi keislaman yang tegas. “Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah wanita harus mendapat pendidikan dan perlakukan yang lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan,” begitu kata Rohana Kudus.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Seperti diungkapkan oleh Prof. Harsja W. Bachtiar dan Tiar Anwar Bahtiar, penokohan Kartini tidak terlepas dari peran Belanda. Harsja W. Bachtiar bahkan menyinggung nama Snouck Hurgronje dalam rangkaian penokohan Kartini oleh Abendanon. Padahal, Snouck adalah seorang orientalis Belanda yang memiliki kebijakan sistematis untuk meminggirkan Islam dari bumi Nusantara. Pakar sejarah Melayu, Prof. Naquib al-Attas sudah lama mengingatkan adanya upaya yang sistematis dari orientalis Belanda untuk memperkecil peran Islam dalam sejarah Kepulauan Nusantara.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Dalam bukunya, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu ((Bandung: Mizan, 1990, cet. Ke-4), Prof. Naquib al-Attas menulis tentang masalah ini:</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">“Kecenderungan ke arah memperkecil peranan Islam dalam sejarah Kepulauan ini, sudah nyata pula, misalnya dalam tulisan-tulisan Snouck Hurgronje pada akhir abad yang lalu. Kemudian hampir semua sarjana-sarjana yang menulis selepas Hurgronje telah terpengaruh kesan pemikirannya yang meluas dan mendalam di kalangan mereka, sehingga tidak mengherankan sekiranya pengaruh itu masih berlaku sampai dewasa ini.”</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Apa hubungan Kartini dengan Snouck Hurgronje? Dalam sejumlah suratnya kepada Ny. Abendanon, Kartini memang beberapa kali menyebut nama Snouck. Tampaknya, Kartini memandang orientalis-kolonialis Balanda itu sebagai orang hebat yang sangat pakar dalam soal Islam. Dalam suratnya kepada Ny. Abendanon tertanggal 18 Februari 1902, Kartini menulis:</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">”Salam, Bidadariku yang manis dan baik!... Masih ada lagi suatu permintaan penting yang hendak saya ajukan kepada Nyonya. Apabila Nyonya bertemu dengan teman Nyonya Dr. Snouck Hurgronje, sudikah Nyonya bertanya kepada beliau tentang hal berikut: ”Apakah dalam agama Islam juga ada hukum akil balig seperti yang terdapat dalam undang-undang bangsa Barat?” Ataukah sebaiknya saya memberanikan diri langsung bertanya kepada beliau? Saya ingin sekali mengetahui sesuatu tentang hak dan kewajiban perempuan Islam serta anak perempuannya.” (Lihat, buku Kartini: Surat-surat kepada Ny. R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya, (penerjemah: Sulastin Sutrisno), (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2000), hal. 234-235).</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Melalui bukunya, Snouck Hurgronje en Islam (Diindonesiakan oleh Girimukti Pusaka, dengan judul Snouck Hurgronje dan Islam, tahun 1989), <a href="http://p.sj/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #9c162e; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" target="_blank" wrc_done="true">P.SJ</a> . Van Koningsveld memaparkan sosok dan kiprah Snouck Hurgronje dalam upaya membantu penjajah Belanda untuk ’menaklukkan Islam’. Mengikuti jejak orientalis Yahudi, Ignaz Goldziher, yang menjadi murid para Syaikh al-Azhar Kairo, Snouck sampai merasa perlu untuk menyatakan diri sebagai seorang muslim (1885) dan mengganti nama menjadi Abdul Ghaffar. Dengan itu dia bisa diterima menjadi murid para ulama Mekkah. Posisi dan pengalaman ini nantinya memudahkan langkah Snouck dalam menembus daerah-daerah Muslim di berbagai wilayah di Indonesia.</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Menurut Van Koningsveld, pemerintah kolonial mengerti benar sepak terjang Snouck dalam ’penyamarannya’ sebagai Muslim. Snouck dianggap oleh banyak kaum Muslim di Nusantara ini sebagai ’ulama’. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ”Mufti Hindia Belanda’. Juga ada yang memanggilnya ”Syaikhul Islam Jawa”. Padahal, Snouck sendiri menulis tentang Islam: ”Sesungguhnya agama ini meskipun cocok untuk membiasakan ketertiban kepada orang-orang biadab, tetapi tidak dapat berdamai dengan peradaban modern, kecuali dengan suatu perubahan radikal, namun tidak sesuatu pun memberi kita hak untuk mengharapkannya.” (hal. 116).</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Snouck Hurgronje (lahir: 1857) adalah adviseur pada Kantoor voor Inlandsche zaken pada periode 1899-1906. Kantor inilah yang bertugas memberikan nasehat kepada pemerintah kolonial dalam masalah pribumi. Dalam bukunya, Politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES, 1985), Dr. Aqib Suminto mengupas panjang lebar pemikiran dan nasehat-nasehat Snouck Hurgronje kepada pemerintah kolonial Belanda. Salah satu strateginya, adalah melakukan ‘pembaratan’ kaum elite pribumi melalui dunia pendidikan, sehingga mereka jauh dari Islam. Menurut Snouck, lapisan pribumi yang berkebudayaan lebih tinggi relatif jauh dari pengaruh Islam. Sedangkan pengaruh Barat yang mereka miliki akan mempermudah mempertemukannya dengan pemerintahan Eropa. Snouck optimis, rakyat banyak akan mengikuti jejak pemimpin tradisional mereka. Menurutnya, Islam<st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region> akan mengalami kekalahan akhir melalui asosiasi pemeluk agama ini ke dalam kebudayaan Belanda. Dalam perlombaan bersaing melawan Islam bisa dipastikan bahwa asosiasi kebudayaan yang ditopang oleh pendidikan Barat akan keluar sebagai pemenangnya. Apalagi, jika didukung oleh kristenisasi dan pemanfaatan adat. (hal. 43).</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Aqib Suminto mengupas beberapa strategi Snouck Hurgronje dalam menaklukkan Islam di Indonesia: “Terhadap daerah yang Islamnya kuat semacam Aceh misalnya, Snouck Hurgronje tidak merestui dilancarkan kristenisasi. Untuk menghadapi Islam ia cenderung memilih jalan halus, yaitu dengan menyalurkan semangat mereka kearah yang menjauhi agamanya (Islam) melalui asosiasi kebudayaan.” (hal. 24).</div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Itulah strategi dan taktik penjajah untuk menaklukkan Islam. Kita melihat, strategi dan taktik itu pula yang sekarang masih banyak digunakan untuk ‘menaklukkan’ Islam. Bahkan, jika kita cermati, strategi itu kini semakin canggih dilakukan. Kader-kader Snouck dari kalangan ‘pribumi Muslim’ sudah berjubel. Biasanya, berawal dari perasaan ‘minder’ sebagai Muslim dan silau dengan peradaban Barat, banyak ‘anak didik Snouck’ – langsung atau pun tidak – yang sibuk menyeret Islam ke bawah orbit peradaban Barat. Tentu, sangat ironis, jika ada yang tidak sadar, bahwa yang mereka lakukan adalah merusak Islam, dan pada saat yang sama tetap merasa telah berbuat kebaikan. </div><div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"> [Adian Husaini, Depok, 20 April 2009/<a href="http://hidayatullah.com/" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #9c162e; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;" target="_blank" wrc_done="true">www.hidayatullah.com</a> <span class="wrc_icon wrc01" rating="{"icon":"grey0-16.png","rating":0,"weight":1,"flags":{}}" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; height: 16px !important; line-height: 16px !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px !important; padding-right: 0px; padding-top: 0px; width: 16px !important;"></span>]</div><span class="fullpost"> </span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-81421293002684799422012-04-12T00:51:00.001-07:002012-12-03T17:39:58.707-08:00SAHABAT part III<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilnB0Nx4IDzCff7uleTFt-fXNiIZSS3Qx3DYFNJJvmWcY_WZDgU7U-CpyPWsJMANIg-7LTe09fh4R7w7GpZ3tpdb4huB-1DrYQs0kDlia8xvz8AvhXiL8tY3icajP3zjhgZHo8gddFjQk/s1600/kaki+melangkah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilnB0Nx4IDzCff7uleTFt-fXNiIZSS3Qx3DYFNJJvmWcY_WZDgU7U-CpyPWsJMANIg-7LTe09fh4R7w7GpZ3tpdb4huB-1DrYQs0kDlia8xvz8AvhXiL8tY3icajP3zjhgZHo8gddFjQk/s200/kaki+melangkah.jpg" width="132" /></a>Seiring kaki melangkah<br />
menatap jauh kedepan<br />
Seiring waktu mulai beranjak<br />
meninggalkan kita<br />
Kuingin dirimu selalu tersenyum<br />
Walau diriku tak lagi disisi mu<br />
Walau ku tak bisa<br />
menemani hari-hari mu<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="color: black;">
Ku tau ku hanya seberkas cahaya lilin<br />
Yang berada di ribuan cahaya yang begitu terang<br />
Tapi ku harap seberkas cahaya ini<br />
Bisa menjadi penerang mu<br />
saat ribuan cahaya tersebut telah padam</div>
inginku slalu melihat mu tersenyum<br />
inginku melihat dirimu bahagia<br />
walau cobaan silih berganti menghampiri mu<br />
sabar….tegar…..dan ikhlas lah dalam menghadapinya<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
</div>
Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-9236868872083508462012-04-05T20:18:00.002-07:002012-04-05T20:34:59.925-07:00BUAYA BUNTUNG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><b><u><br />
</u></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi80j4GqDAnznxDEtLsIUeAqluFW4dpoVl4LyVjX9nB4epEgyJf8mqBAXYriwv-roq41pqA3icEFtzSu9EsAtQjETgBFnJwuAVVWh2Z_wQfUcK_7M1lQIsU1UfAT9SQrUCvo5hOD3zCu2w/s1600/buaya+buntung.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi80j4GqDAnznxDEtLsIUeAqluFW4dpoVl4LyVjX9nB4epEgyJf8mqBAXYriwv-roq41pqA3icEFtzSu9EsAtQjETgBFnJwuAVVWh2Z_wQfUcK_7M1lQIsU1UfAT9SQrUCvo5hOD3zCu2w/s200/buaya+buntung.jpg" width="200" /></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> cerita ini adalah cerita yang aku kirim buat Burhan Shadiq dalam sayembara SANTRI IS ALWAYS HAPPY. bisa ditunggu terbitnya buku <i>Santri is Always Happy</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pagi yang indah, hari yang cerah, ku lihat titik-titik embun yang menetes, berkilau indah dibalut terpaan mentari pagi. Angin semilir bertiup sepoi menghembus dedaunan dengan lembut, penuh dengan kasih dan sayang. Aku termenung di kebun belakang <i>hujroh</i><a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a> menghayati harmoni alam yang sederhana. Hatiku, jiwaku dan akal budiku menyatu dengan indahnya pagi itu. Seperti biasanya, sembari antri menunggu giliran untuk bisa menikmati siraman air dingin di kamar mandi.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Huft, lama banget antriannya “ gumamku dalam hati. Merayap anganku mengingat kejadian dini hari tadi, lucu tapi juga konyol.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Hemm, lucu juga “ batinku berbicara.<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ß</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">J</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">à</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Allahuakbar Allahuakbar “<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gema adzan memecah wahana kesunyian petang, menghentak jiwa-jiwa yang terlalu lalu lalang mengurusi keduniawian. Indah mengalur merdu menenangkan hati yang tidak karuan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suara-suara gemuruh lantunan ayat-ayat AL Qur’an dibacakan oleh ratusan santri. Seperti biasanya, para santri mengisi waktu sembari menunggu Iqomah yaitu dengan membaca Al Qur’an, ada yang menghafal ayat-ayat Al Qur’an maupun hanya sekedar <i>memurajaah</i><a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a> hafalan. Dan tentunya mereka larut dengan lantunan bacaan yang bisa mengisi hati yang kosong, oh betapa indahnya. Andaikata orang-orang yang sedang dilanda nestapa, orang-orang yang sedang dirundung masalah maupun orang-orang yang dilanda kekeringan dalam hatinya menyaksikan pertunjukan ini niscaya akan damai hatinya dan lapang jiwanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selepas sholat Maghrib, kini saatnya menyantap hidangan malam. Barisan panjang dan rapi selalu menjadi pemandangan tersendiri. Aneh memang, tetapi inilah kebiasaan yang bisa mengajarkan kesabaran. Bagaimana tidak, kita harus rela berdiri berjajar untuk menunggu giliran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Yah, ngalirnya kecil “ celotehku sambil mencuci piring bekas makan malam tadi. Akhir-akhir ini memang sering kehabisan air, mungkin karena pompanya yang rusak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Akh, kita nampung air yuk ! biar besok nggak usah pusing kalau bangun tidur “ ajak temanku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Boleh juga tuh ide, ember ente mana ? “<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Itu yang di pojok “ sambil menunjuk ember hitam di sudut teras belakang<o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ß</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">J</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">à</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Allahuakbar Allahuakbar “<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Suara sang Muadzin mengumandangkan adzan Isya’ yang khas dengan irama Muhammad Thoha Al Junayd, menambah syahdu suasana malam.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rutinitas anak pondok ba’da isya’ adalah belajar malam. Mungkin disinilah perbedaan gaya belajar anak pondok dengan pelajar luar. Walaupun tidak ditunggu oleh para Ustadz maupun musyrif kamar, bukanlah alasan untuk malas belajar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ teeeeeeeeeeeet, teeeeeeeeeeeeeeeet “ bunyi bel berdering mengagetkan keheningan ruang belajar<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Woi, Jaros tahdzir “<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yah, tahdzir malam ataupun apel malam yang menjadi rutinitas malam anak pondok. Waktu inilah diadakannya pengecekan terhadap semua santri, pengecekan atas pelanggaran-pelanggaran selama sehari. Waktu ini juga yang menjadi pembatas minimal para santri diperbolehkan istirahat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“tanpa penghormatan bubar jalan” sang komandan apel malam membubarkan barisannya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Allahu akbar” <o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ß</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">J</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">à</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Qum-qum “ tepat jam 3 dini hari<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ akh, akh ayo bangun, entar kita kehabisan air kalo terlambat” ingat temenku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ <i>Alhamdullilahilladzi ahyana ba’dama amatana wailaihinnsur</i>”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sambil terhuyung-huyung menahan kantuk, ku langkahkan kaki menuju belakang hujroh, tempat kita menyimpan cadangan air<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Alhamdulillah masih ada “ gumamku<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Yah, ane nggak kebagian “ gerutu Sholeh<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ bagaimana ini ? “ Agus menimpali<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Ke sungai aja yuk !” ajak Imam pada temen-temen<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ boleh juga tuh, bareng –bareng aja lah”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sambil bermodalkan senter, sebagian santri yang tidak kebagian air berjalan menuju sungai. Maklum aja, di belakang pondok kami terdapat sungai yang lumayan besar. Sungai inilah yang dijadikan batas area pondok dengan area luar pondok.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ eh buruan ambil airnya “ Sholeh mengingatkan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Gus, ane mandi dulu ya. Tungguin !” bisik Imam kepada Agus sambil menjauh dari teman-temannya, Imam mulai mandi. Kebetulan anak satu ini mendapat kenikmatan dalam tidur, <i>ihtilam<a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></b></span></span></a>.<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“eh, kok kayak ada orang mandi” batin Sholeh curiga dengan suara <i>gebyar-gebyur, </i>tanpa pikir panjang senter ia alihkan ke sumber suara, dan ...................<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Haaaaaaaaaaaaa, ada buaya buntuuuuuuuuung “ teriak Sholeh<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ woi, jangan senter ke sini “ teriak Imam tak mau kalah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ hahahahhahahahhaha” Sholeh tertawa sejadi-jadinya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ eh, Shholeh mana buaya buntungnya ? “ tanya temen-temen yang lain<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ ngaco “ gerutu Agus<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">”nggak, nggak” Sholeh menjawab pertanyaan sambil menahan tawanya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Ayo balik aja “ ajak Imam yang kebetulan sudah selesai mandi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ ha ha, buaya buntung “ Ulang Sholeh sambil terus tertawa<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ß</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">J</span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">à</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ Woi “ bentak Imam. “ Melamun aja, udah kosong tuh <i>hamam<a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></b></span></span></a></i>nya “<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ He he, iya, ma kasih” ku lihat wajah Imam sambil tersenyum dan ku beranjak ke <i>hamam<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: kashida; text-kashida: 10%;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: right; text-indent: 36.0pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a> Kamar </div></div><div id="ftn2"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a> Menggulang hafalan</div></div><div id="ftn3"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a> Mimpi basah</div></div><div id="ftn4"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/al%20manar/Documents/BUAYA%20BUNTUNG%20(bwt%20burhan%20shadiq).docx#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a> Kamar mandi</div></div></div><span class="fullpost"> </span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-21055097737729137502012-03-12T20:45:00.001-07:002012-04-17T22:38:39.526-07:00Saat Allah Menjaga Titipan Hamba-Nya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzuW7ii29fMB7klD6rtXSfEgGHNOvcD8_VAxamq8F8zmZ8qNBBsyVO6a-pTijrIjfoheJPPCF5gSNCfMZzPQBPq-eg2D3jay1ZQUQyMrlbsJ23KtAmzqJHpElbVQq4WWCXjk227dg7j3A/s1600/Uang+logam+kertas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzuW7ii29fMB7klD6rtXSfEgGHNOvcD8_VAxamq8F8zmZ8qNBBsyVO6a-pTijrIjfoheJPPCF5gSNCfMZzPQBPq-eg2D3jay1ZQUQyMrlbsJ23KtAmzqJHpElbVQq4WWCXjk227dg7j3A/s200/Uang+logam+kertas.jpg" width="200" /></a>Sebutlah namanya Udin, begitulah seorang montir tamatan SMK bernama lengkap Wahyudin ini biasa disapa atau dipanggil. Udin bekerja sebagai seorang montir di sebuah bengkel kecil yang terletak di daerah tengah kota, cukup jauh dari rumahnya yang berada di pinggir kota.</div><div style="text-align: justify;">Orangnya sederhana, bersahaja. Namun bagi teman-temannya, terutama teman di bengkel, Udin lebih dari sekedar sederhana dan bersahaja. </div><a name='more'></a>Bagi mereka, Udin adalah sosok yang dermawan, ramah, menyenangkan, dan tak pernah sungkan untuk menolong. Sedangkan di mata pemilik bengkel, Udin adalah seorang pekerja yang tekun. Itulah yang membuat Udin disukai oleh teman-temannya, juga bosnya di kantor.<br />
<div style="text-align: justify;">Suatu ketika, Pak Bos (pemilik bengkel) merasa ada yang ganjil dengan sikap Udin selama beberapa hari terakhir. Pak Bos yang terheran akan sikap Udin pun bertanya-tanya kepada karyawan lain di bengkel.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">“Udin kenapa? Kok dia jadi lebih pendiam begitu?”<br />
“Waduh, nggak tahu Pak! Saya juga heran.”<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Rupanya bukan hanya Pak Bos yang terheran pada sikap Udin akhir-akhir ini, ternyata montir-montir lain pun demikian. Terheran dengan perubahan sikap yang terjadi pada Udin, seorang montir yang selama ini dikenal ramah dan menyenangkan. Akhirnya, rasa penasaran tersebut menuntun Pak Bos untuk bertanya langsung kepada Udin. Dengan gayanya yang ‘diplomatis’, Pak Bos memanggil Udin ke ruang direksi.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">“Udin, ada apa denganmu? Kok tumben jadi lebih pendiam gitu?” tanya Pak Bos.<br />
“Ah, tidak apa-apa Pak. Hanya ada sedikit masalah di keluarga.”<br />
“Jangan dipendam sendiri begitu lah. Bilang saja ada masalah apa! Kamu kan bekerja di bengkel saya. Kalau Kamu kerjanya enjoy, kan saya juga jadi enak, montir-montir lain juga lebih senang melihatnya.”<br />
“Anu Pak, begini… istri saya sedang hamil 8 bulan. Jadi mungkin beberapa hari atau minggu lagi dia akan melahirkan. Saya bingung mencari uang tambahan untuk biaya persalinannya Pak.”<br />
“Din, Kamu itu kan udah cukup lama bekerja di bengkel saya. Jadi, jangan sungkan buat bilang! Baik, saya siapkan uang dulu ya. Lumayan untuk jaga-jaga, kalau-kalau nanti ada apa-apa dengan istri Kamu.”<br />
“Tapi Pak…”<br />
“Tapi kenapa?”<br />
“Anu…”<br />
“Sudahlah, anggap aja ini sebagai penghargaan atas pengabdian Kamu selama ini.”<br />
“Tapi kan Bapak udah memberi saya gaji bulanan…”<br />
“Iya, benar. Tapi selama ini kalau saya perhatiin, Kamu nggak sekedar bekerja. Kadang Kamu suka ngasih nasehat-nasehat buat montir-montir lain di sini, jadi tempat konsultasi, ngasih saran. Itu yang mau saya hargai.”<br />
“Ah, saya insya Allah Ikhlas kok Pak! Nggak ngarep dikasih apa-apa.”<br />
“Ya sudah, kalau begitu anggap aja ini pemberian.”<br />
“Tapi Pak…”<br />
“Kenapa? Nggak mau juga? Kalau begitu, anggap aja pinjaman.”<br />
“Tapi Pak…”<br />
“Sudah! Keadaan istri Kamu lebih penting.”<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Setelah mengetahui seluk-beluk di balik kabar tentang Udin ini, akhirnya Pak Bos memberikan pinjaman uang Rp. 2.000.000,- untuk biaya persalinan istrinya Udin. Udin yang menerima pinjaman dari Pak Bos pun sumringah mendapatkan kabar baik ini lantaran beban yang selama ini menghantui pikirannya pun terkurangi. Begitulah Udin dengan raut yang penuh haru bahagia keluar dari ruangan Pak Bos. Pak Bos pun senang sembari berharap Udin akan kembali bekerja sebaik biasanya.</div><div style="text-align: justify;">Hari telah sore. Matahari mulai tampak tenggelam di langit sebelah barat. Beberapa montir dan karyawan mulai berbenah, karena sebentar lagi bengkel akan tutup. Udin yang baru saja mendapat pinjaman uang dari Pak Bos masih tak mampu membendung kebahagiaan yang meluap di hatinya, sehingga wajahnya tampak cerah, ceria, penuh senyum.</div><div style="text-align: justify;">Seperti biasa, sebelum pulang, Udin selalu mampir ke warteg dekat bengkel, membeli lauk pauk untuk dibawa ke rumah. Seperti biasa pula, Udin menyempatkan diri untuk ngobrol sejenak dengan beberapa temannya di warteg itu.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">“Gimana kerjanya Mas? Lancar.” Sapa Parjo, teman sesama langganan di warteg.<br />
“Alhamdulillah baik. Mas gimana?” Tanya Udin balik.<br />
“Alhamdulillah, lancar. Cuma lagi lebih ngos-ngosan aja Mas.”<br />
“Wah, ngos-ngosan kenapa Mas?”<br />
“Iya nih Mas, lagi cari tambahan uang untuk biaya bersalin istri saya.”<br />
“Wah, segera punya anak nih? Kapan?”<br />
“Doain aja, moga lancar. Kata dokternya, insya Allah dalam waktu dekat ini. Sekarang istri saya lagi di rumah bersalin.”<br />
“Lalu, sekarang?”<br />
“Belum dapet.”<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Udin yang menyadari keadaan Parjo pun mulai merenung, memikirkan keadaan istri Parjo yang ternyata lebih dekat dengan masa-masa melahirkan. Sama-sama sebagai suami dari seorang istri yang sedang mengandung, mereka sama-sama membutuhkan uang untuk biaya persalinan istrinya. Hanya saja, usia kehamilan istri Parjo lebih mendekati kematangan.</div><div style="text-align: justify;">Ada keinginan untuk menolong teman, padahal tahu bahwa dirinya sendiri pun sedang membutuhkan. Begitulah Udin yang masih saja mencari-cari alasan untuk bisa membantu orang lain, terutama temannya.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">“Mas Jo, bener Kamu lagi butuh uang?”<br />
“Iya Mas.”<br />
“Saya baru dapet pinjaman uang dari bos, ini juga untuk biaya persalinan istri saya. Tapi nanti, mungkin beberapa minggu lagi. Jadi, kalau Mas Jo mau, pakai dulu aja uangnya!”<br />
“Beneran Mas?”<br />
“Iya. Buat sekarang Mas Jo kayaknya lebih butuh.”<br />
“Duh, makasih banget Mas. Entah gimana bisa ngebalas kebaikan Mas. Nanti pas gajian saya segera gantiin Mas.”<br />
“Iya, Mas Jo. Sekarang keadaan istri Mas Jo lebih penting.”<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Begitulah jawaban Udin seperti pesan dari Pak Bos. Udin yang baru saja mendapat pinjaman uang dari Pak Bos akhirnya merelakan uang tersebut untuk beberapa saat demi menolong temannya yang sedang membutuhkan. “Ah, sudah lah. Anggap aja beramal. Ya Allah, hamba titipkan uang itu pada-Mu, hamba titipkan uang ini di jalan-Mu…” lirih Udin dalam hati.</div><div style="text-align: justify;">Segepok uang yang baru saja Udin dapat tadi sepulang kantor pun dibawa oleh Parjo ke rumah bersalin. Sore itu pun, Udin menghela nafas panjang sambil berharap semoga saja uang itu benar-benar bisa menolong Parjo, dan kembali pada waktunya saat nanti dibutuhkan untuk biaya persalinan istri. Lalu, seperti biasa, Udin pulang dengan menggunakan angkot.</div><div style="text-align: justify;">Saat dalam perjalanan, terjadi peristiwa yang tak disangka-sangka, juga tentunya tak diinginkan. Tak ada orang yang mengharap untuk dirampok dan dirampas semua hartanya. Namun apa mau dikata, terjadi perampokan di angkot yang ditumpangi oleh Udin. Harta para penumpang dirampok habis, hanya ponsel Udin yang selamat dari perampasan.</div><div style="text-align: justify;">“Alah, hape butut! Kagak laku dijual…” begitulah kata salah seorang perampok. Sore yang naas. Tampaknya itulah ungkapan yang tepat bagi para penumpang angkot tersebut di sore ini. Tak ada yang tersisa selain barang-barang yang dianggap tidak begitu berharga.</div><div style="text-align: justify;">Entah apa jadinya bila Udin masih membawa segepok uang pinjaman dari Pak Bos?</div><div style="text-align: justify;">***</div><div style="text-align: justify;">Beberapa hari kemudian, Parjo mendatangi rumah Udin untuk mengembalikan uang yang tempo hari Parjo pinjam untuk biaya persalinan istrinya. Hanya beberapa hari semenjak Parjo diberi pinjaman oleh Udin. “Ada proyek penelitian.” Itulah alasan Parjo. Apapun alasannya, yang jelas bagi Udin adalah kembalinya uang yang dia pinjamkan pada Parjo itu. Sesuai dengan yang diharapkan, uang pinjaman itu pun bisa dipergunakan tepat waktunya untuk persalinan istrinya Udin.</div><div style="text-align: justify;">Seandainya saja uang itu tidak dipinjamkan kepada Parjo, mungkin nasib Udin beserta keluarganya akan berbeda. Seandainya saja tak ada niat untuk menolong sesama hamba-Nya, mungkin Allah tak akan menjaga ‘titipan’ untuk biaya persalinan istrinya.</div><div style="text-align: justify;">Maha Penyayang Allah dengan segala kehendak dan rencananya.</div></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-13461042984950882442012-03-09T16:14:00.002-08:002012-04-18T03:24:18.819-07:00Karena kita tak ingin terpaksa menikah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBBCF39hX_CatlHWMt5m5KemEsoxN5fMR95d53wcXZ8zutD1FRmC8koB1zf22tPjvnvvbNrhFDI0i8iY1jgmmwcz0bYKNrHDk0imhYRc06zZTR6mE2utJYS6iyYaVU7s7e42cCjJOYKYs/s1600/love-8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBBCF39hX_CatlHWMt5m5KemEsoxN5fMR95d53wcXZ8zutD1FRmC8koB1zf22tPjvnvvbNrhFDI0i8iY1jgmmwcz0bYKNrHDk0imhYRc06zZTR6mE2utJYS6iyYaVU7s7e42cCjJOYKYs/s200/love-8.jpg" width="197" /></a></div>Tidak ingin terpaksa menikah. Terpaksa kenapa?? Ya, terpaksa menikah karena pihak wanita telah berbadan dua, dan pihak laki-laki mau tidak mau menikahi si wanita.</div><div style="text-align: justify;">Kenapa bisa berbadan dua?? Akibat dari pergaulan bebas antar lawan jenis atau zaman sekarang di kenal dengan pacaran. Jika dahulu, laki-laki dan wanita amatlah tinggi rasa malunya maka zaman sekarang rasa malu seperti sudah menguap.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">Untuk membuktikan cinta saja harus dengan berhubungan layaknya suami istri, jika tidak mau maka di pertanyakanlah kesucian “cinta”nya itu. Atau jika sedang berduaan, maka rayuan syetan pun akan bertambah parah. Jika mengobrol saja sudah biasa, kemudian di lanjutkanlah hal yang “luar biasa”. Hasilnya, pernikahan dadakan pun banyak di gelar, takut bertambah besar perut si wanita jika tidak buru-buru. Masalah kesiapan siap atau tidak, pihak pelaku harus siap. Lah, melakukannya saja sudah sangat siap tanpa berfikir panjang apalagi jika harus menikah.</div><div style="text-align: justify;">Bersyukur jika berakhir pada pernikahan, tapi amat di sayangkan karena dari banyak berita di media, tidak sedikit bayi-bayi yang di bunuh atau di telantarkan akibat hamil di luar nikah. Na’udzubillah.</div><div style="text-align: justify;">Tidak usah berbicara siapa yang salah, siapa yang benar. Yang jelas Allah telah memperingatkan untuk tidak mendekati zina. Hebatnya sekarang zina memang sudah tidak pernah lagi di dekati alias langsung ke sasaran. Menjadikan pacar bak pasangan suami istri yang seluruh jiwa raga adalah mutlak milik sang pacar.</div><div style="text-align: justify;">Jangan pula salahkan syetan yang telah membisikkan rayuannya, toh itu memang tugasnya. Tapi kita sebagai muslim yang tata cara hidup kita telah di atur apik sedemikian rupa oleh Allah semestinya mau membuka hati menelaah setiap nasihat. Mendekat kearah kebaikan bukan malah menikmati kesesatan.</div><div style="text-align: justify;">Memang ada-ada saja cara syetan menyesatkan. Jika hamil, maka si wanita harus di nikahi maka sekarang ada lagi produk (baca: kondom) yang tadinya hanya di gunakan untuk alat kontrasepsi bagi yang telah menikah menjadi bebas penjualannya. Mungkin untuk menaikkan tingkat penjualan atau ada sesuatu yang tersembunyi di balik itu semua.</div><div style="text-align: justify;">Hasilnya, semakin bebaslah pergaulan lawan jenis. Dahulu masih ada rasa takut (mungkin) jika mereka melakukan sesuatu yang di larang, maka kini tidak lagi. Toh, sudah ada “pelindung”. Berapa kali pun mereka menjalani hubungan layaknya suami istri, tidak akan terlihat bekasnya.</div><div style="text-align: justify;">Tidak berlebihan jika pacaran sangat identik dengan pergaulan bebas. Mungkin tidak semua dan semoga tidak semua. Tapi hal-hal bebas semacam itu tidak akan terendus orang lain kecuali hanya pelaku dan Allah saja yang tau. Hanya Allah, tetapi gumpalan nafsu tidak menghendaki rasa takut kepada Allah untuk timbul dalam hati pelaku dan mengurungkan niat buruknya.</div><div style="text-align: justify;">Mereka yang masih berada dalam hubungan pacaran dan menentang tulisan saya dan mengatakan bahwa tidak semua yang berpacaran melakukan hubungan terlarang itu. Saya patut mensyukuri pernyataan itu, dan semoga pula mereka yang menentang, tidak mendekati hal-hal kecil yang juga terlarang yang lambat laun bisa menimbulkan percikan nafsu.</div><div style="text-align: justify;">Kepada mereka yang bangga dengan pasangan tidak halalnya. Maka bagi kita yang memilih untuk sendiri sebelum menikah, juga mengumandangkan kebanggaan kita. Kita bangga menjadi tuli akan rayuan syetan, Kita bangga menjaga kesucian meskipun tersisih. Kita yang menjadi jomblo sebelum menikah karena pilihan. Bisa saja kita memilih mengikuti jejak mereka untuk berpacaran, memilih satu di antara mereka yang menyukai kita .Tapi kita lebih suka memilih keridhaan Allah. Lebih suka menyibukkan diri dengan belajar dan mendekatkan diri kepada Allah. Bukan menyibukkan diri dengan keluh kesah dan air mata di atas label cinta semu.</div><div style="text-align: justify;">Kita yang selalu yakin bahwa Allah menciptakan segala sesuatu berpasangan termasuk manusia. Allah yang akan memberi ganjaran indah kepada yang sabar menjaga kesucian. Aamiin.</div><div style="text-align: justify;">Allahua’lam.</div></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-85694239991735098542012-02-29T19:12:00.002-08:002012-04-18T03:23:09.703-07:00Jomblo ? Kenapa mesti malu ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkWgsC8gIrIk3eXJSZSMWjR-99u6SKcQwyLZQ_5Wpot_MSPmqr71B3wna79kkjEhr6w4Hz_S0qpQB7fDcmgav73DRua6UQTKXm5rsnOjfdZ3SMqKr3zvV7TK1KynrHVB5hheVdVzhx3Ms/s1600/happy-jomblo.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkWgsC8gIrIk3eXJSZSMWjR-99u6SKcQwyLZQ_5Wpot_MSPmqr71B3wna79kkjEhr6w4Hz_S0qpQB7fDcmgav73DRua6UQTKXm5rsnOjfdZ3SMqKr3zvV7TK1KynrHVB5hheVdVzhx3Ms/s200/happy-jomblo.png" width="200" /></a></div>Subhanallah, melihat ada pria-pria yang konsisten menjaga harga dirinya untuk tetap menjomblo hingga ia menikah. Jomblo bukan karena tidak laku atau terlalu pilih-pilih, mungkin ada beberapa hal yang belum bisa mewujudkan niatnya untuk mempersunting seorang wanita. Karena menjaga kesucian bukan hanya di wajibkan bagi seorang wanita tapi juga untuk pria.</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya bagi pria yang jomblo, banyak sekali keuntungan yang didapat. Misalnya, ketika berpacaran ia harus banyak berkorban untuk wanita yang belum tentu menjadi istrinya kelak maka jika ia memilih jomblo hal tersebut bisa di hindarkan. Sangat lumrah jika berpacaran, pihak yang banyak berkorban secara materi adalah pria, harus antar jemput ke sana kemari layaknya tukang ojek, menyia-nyiakan waktu dengan sang pacar dengan dalih untuk perkenalan pribadi padahal tak lain sedang menumpuk timbunan dosa. Sebuah kesia-siaan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
QS. Al Mu’minun, 1-3:<br />
<em>“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) yang khusyu’ dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.”</em><br />
Bukan hanya itu, waktu yang di habiskan dengan sang pacar kadang lebih banyak di banding dengan orangtua, padahal pria walaupun telah menikah tetap bertanggung jawab terhadap orang tuanya. Beda dengan wanita, yang kepatuhan kepada orang tuanya terputus tatkala menikah. Maka saat jomblo bisa di gunakan untuk lebih mencurahkan kasih sayang kepada orangtua.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Karena seorang pria akan menjadi imam terhadap keluarga barunya kelak, maka saat jomblo bisa di manfaatkan untuk memperdalam ilmu agama guna persiapan menuju pernikahan kelak. Bukan menghabiskan waktu sia-sia dengan berpacaran. Juga, saat jomblo bisa di gunakan untuk persiapan materi untuk menghidupi keluarga barunya. Bukan malah menghambur-hamburkan uang untuk wanita yang belum tentu menjadi jodohnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jangan merasa tidak pede ketika memilih jomblo sebelum menikah. Toh, kita sekarang berada pada jalur yang tepat. Justru mereka yang masih pacaran seharusnya malu, melanggar perintah Allah kok pede-pede saja.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kita sebenarnya jauh lebih cerdas di banding mereka yang berpacaran. Kita bisa memanfaatkan waktu luang untuk menekuni hobi kita, melakukan hal-hal yang belum tentu bisa di lakukan ketika sudah menikah. Bukan tenggelam dalam problematika orang pacaran yang tidak jelas juntrungannya. Belum menikah saja sudah heboh dengan masalahnya, gimana jika sudah menikah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pacaran tidak menjamin kedua belah pihak saling mengenal pribadi masing-masing. Hanya kepalsuan yang terlihat, saling ingin terlihat baik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seorang pria sejati tidak akan menembak wanita untuk menjadi pacarnya. Kenapa? Karena hal itu menandakan seorang pria belum siap menerima tanggung jawab, hanya sekedar main-main saja. Jika memang dia pria sejati, dia akan langsung melamar wanita pilihannya untuk di jadikannya sebagai istri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Serahkan saja kepada Allah masalah jodoh, biar Allah yang menunjukkan bagaimana ikhtiar yang harus kita lakukan. Karena petunjuk Allah adalah sebaik-baik jalan, maka ikutilah jalan itu. Meskipun terlihat asing dan menimbulkan kontroversi, abaikan saja. Kita benar di hadapan Allah. Selanjutnya pasrahkan jodoh yang terbaik untuk kita kepada Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tak perlu takut tidak kebagian jodoh, karena tiap kita di ciptakan berpasang-pasangan. Berprasangka baik saja kepada Allah untuk di berikan pendamping yang shalihah. Karena yang baik pasti akan mendapatkan yang baik. Itu janji Allah.</div><div style="text-align: justify;">Allahua’lam</div></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-11890565047220450252012-02-17T01:38:00.001-08:002012-02-17T01:38:31.983-08:00PANTASKAH AKU DICINTAI ?<span class="fullpost">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
Di bulan Februari ini, banyak orang merayakan hari Valentine yang
erat dengan kaitannya dengan hari kasih sayang. Bagi kita umat Islam,
hari kasih sayang tidaklah hanya hari Valentine saja, namun semua hari
yang menghiasi hidup kita adalah hari kasih sayang, setiap hari yang
kita lewati adalah wujud kasih sayangnya Allah kepada kita karena kita
masih diberikan kehidupan, sepantasnyalah kita bersyukur kepada Allah.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin… (Segala puji hanya untuk Engkau ya Allah Tuhan semesta Alam).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam
tulisan ini, saya tidak akan membahas sejarah valentine, haramkah
valentine, atau dampak dari hari valentine itu sendiri. Sekali lagi
tidak! Dalam tulisan ini, saya mengajak Anda untuk bertanya kepada diri
masing-masing. Sejenak saja. Sekarang juga. Tentang sebuah simbol
keberartian dan eksistensi diri yaitu kepantasan diri untuk
dicintai, “Pantaskah Aku dicintai?”</div>
<blockquote>
<em style="color: lime;">Mencintai dicintai</em><br style="color: lime;" /> <em style="color: lime;">Fitrah Manusia</em><br style="color: lime;" /> <em style="color: lime;">Setiap insan di dunia</em><br style="color: lime;" /> <em style="color: lime;">Akan merasakannya</em><br style="color: lime;" /> <em style="color: lime;">Indah ceria kadang merana</em><br style="color: lime;" /> <em style="color: lime;">Itulah rasa cinta…</em><br /> (Cinta – The Fikr)</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Ya,
pantas untuk dicintai adalah bentuk dari keberartian dan eksistensi
diri. “Karena cinta tak dipersembahkan untuk padang jiwa yang hampa.
Tidak juga untuk karya-karya yang tak bermakna.” Kata Ust. Ahmad
Zairofi. Hanya bila kita berguna saja, maka kita layak untuk dicintai.
Nafi’un li ghairi. Sehingga apabila diri ini tidak berguna maka yang
kemudian terjadi adalah kita tak pantas untuk dicintai!</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepantasan
untuk dicintai adalah output dari kapasitas diri. Sudah sejauh mana
diri ini bermanfaat dan sudah sejauh mana kontribusi diri ini untuk
umat. Kontribusi benar-benar nyata yang terlihat dalam aktivitas dan
gerak-gerik bukan hanya sebuah status agar diketahui orang yang
akhir-akhirnya mengharapkan pujian dari sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepantasan untuk
dicintai adalah milik semua manusia yang menghirup nafas di muka bumi
ini terlebih lebih seorang kafir sekalipun. Ada sebuah rasa keberhakkan
akan ingin dicintai. Apalah arti dunia ini apabila tak ada yang
mencintai. Hanyalah kesepian yang menemani hari-hari yang penuh masalah.
Tak ada teman tuk berbagi, tak ada sahabat yang menguatkan tancapan
tombak semangat hidup, dan tak ada yang mau untuk dimintai pertolongan.
Oleh karena itu, semua manusia pasti ingin dicintai oleh satu atau lebih
manusia lain yang hidup di permukaan bumi ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan di dunia
ini tersebar dalam berbagai aspek. Dan dari tiap manusia memiliki
peran-perannya masing-masing. Ada yang di sekolah, di universitas, di
kantor, di rumah tangga, di pemerintahan, dan lain sebagainya. Semua
memiliki peran. Dan seharusnya peran itu harus dimainkan dengan
maksimal, mencerminkan sikap penuh kemanfaatan, tidak mengeruk manfaat. <strong>Menebar manfaat bukan memanfaatkannya</strong>.
Siapa yang tidak memanfaatkan perannya itu maka yang kemudian muncul
adalah ketidakberartian dalam kehidupan dan dengan kata lain tidak
berguna, apabila sudah tak berguna maka sebuah pertanyaan muncul,
“Pantaskah orang ini dicintai?” Engkau sajalah menjawabnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber
dari kepantasan untuk dicintai adalah kejujuran. Kejujuran itulah yang
menjadi sumber kekuatan dalam menebar manfaat di dalam peran kita
masing-masing. Siapa yang tak tahu kekuatan kejujuran. Aku yakin yang
membaca tulisan ini pasti mengetahuinya. Pengaplikasiannya lah yang
susah, tergopoh-gopoh meraup kejujuran muncul dalam diri. Sulit untuk
dikeluarkan. Karena justru ketidakjujuran itulah yang akan membawa
seseorang untuk “memanfaatkannya” untuk kepentingan pribadi. Dapat
terlihat dari para penguasa diktatoris yang memanfaatkan jabatannya
untuk meraup keuntungan pribadi. Seorang pemilik tender yang
memanfaatkan tendernya itu untuk meraup keuntungan dari pengikut tender
yang mau “ngasih lebih”. Dan lain sebagainya yang sering merusak ukiran
kejujuran dalam kehidupan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada setiap jengkal wilayah sosial kita, selalu ada tempat untuk
bertanya itu: layakkah kita dicintai? Seperti bila kita seorang suami.
Ada banyak karunia pada status itu. Tapi bukan karena status itu semata
kita layak dicintai. Tapi pada apa yang kita ciptakan dengan status itu,
pada kejujuran kesuamian kita. Ketulusan untuk berkorban berupa manfaat
untuk orang-orang yang ada di rumah kita sendiri: anak-anak, istri,
atau keluarga lainnya. Begitu pun menjadi seorang istri juga status.
Pada fungsi dan daya manfaatnya status itu menjadi landasan kelayakan
untuk dicintai.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka sebaik-baik seorang mukmin adalah paling
banyak bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Keberartian akan
sempurna apabila seorang mukminlah yang menebar manfaat tersebut. Karena
seorang mukmin mengetahui betul manfaat dari ia menebar manfaat. Untuk
itulah ia tidak menyia-nyiakan waktunya agar waktunya senantiasa terisi
penuh oleh kemanfaatan bagi orang lain dan tentunya akan kembali ke
empunya penebar manfaat tersebut. Ini mengindikasikan bahwa untuk
menebar manfaat penuh keberartian maka keimanan harus senantiasa dipupuk
agar mekar pada momentumnya. Dan tentunya untuk meningkatkan keimanan
adalah dengan cara ber-<em>taqarrub ilallah</em> (mendekatkan diri kepada Allah). <strong>Raih cinta-Nya, maka engkau pantas untuk dicintai.</strong><strong> </strong>Karena
dalam peraihan cinta Allah tersebut, amal-amal kebaikan lantas tersebar
dan memiliki kemanfaatan bagi orang lain dan lingkungannya. Insya
Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">Di akhir tulisan ini Aku ingin berujar bahwa apabila mulai
sekarang hidupmu penuh kebermanfaatan maka Anda layak untuk dicintai dan
Aku pun akan mencintai Engkau. Wallahu a'lam</span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-38953336167368546532012-02-09T19:23:00.000-08:002012-02-17T01:47:36.664-08:00'Engkaulah Cinta Q '<div style="text-align: justify;">
<span class="read more">
<span class="fullpages"> </span></span><span class="read more">
<span class="fullpages"> </span></span><br /><span class="read more">
CintaQ,,,,,,,,
<span class="fullpages"> </span></span><br /><span class="read more">
Ternyata Engkau sesosok wanita yang di muliakan di saat jutaan wanita di hinakan </span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span class="read more">didalam kubangan hawa nafsu setan. Ketika para wanita berbangga mengumbar syahwatnya ,engkau tampil mempesona dengan syariat jilbabNya. Engkaulah anugerah Illahi bagi seluruh wanita di bumi ini. Dirimu adalah karunia yang tak terkira yang menjadi contoh di alam nyata dan realita.
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
CintaQ,,,,,
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Engkaulah permata yang menyibakkan cahaya menghiasi indahnya dunia yang fatamorgana. Perangaimu adalah akhlaq wanita-wanita teladan yang menjaga kehormatan. Pribadimu adalah pancaran dari beningnya sabda junjungan. Dan jiwa-jiwamu adalah jiwa pendidik dai teladan dan mujahid militan.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Engkaulah yang tetap mekar bagai indahnya mawar disaat kehormatan wanita mulai tercemar. Dirimulah yang senantisasa mewangi disaat harga diri wanita di busukkan nafsu birahi.Ya, Engkaulah yang tetap kokoh perkasa disaat para wanita tersungkur hancur di kubang zina.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Engkaulah yang tak berkutik disaat godaan setan mode mulai berbisik. Tetap teguh bertahan dengan jilbab pilihan diantara ratusan mode pakaian yang melucuti kehormatan. Semua ocehan tak kau pedulikan demi menggapai ridha Ar Rahman. Semoga Allah menjadikan Engkau penghuni surga yang indah nan bertaman.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
CintaQ,,,,,
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pintu –pintu zina itu kini terbuka dengan lebar. Terbuka di belakang,depan,dan samping kanan kirimu. Jebakan –jebakannya di pasang disepanjang perjalanan. Dan perangkapnya di poles penuh menggoda bagi jiwa untuk selalu mengikutinya. Para wanita penzina telah di angkat jadi idola. Di muliakan bagai permaisuri para raja. Kehadirannya disambut meriah bagai tamu kehormatan yang di puja dan ditunggu kedatangannya. Dan ulah bejatnya tontonan laris menjadi koleksi dikalangan kawula muda.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat-tempat zina pun kini telah dilegalkan terang-terangan. Hubungan gelap dikamerakan jadi tontonan. Sedangkan para pelacur menjadi penghibur jiwa yang futur.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ada lagi keharuman harga diri dimata para biduanita yang menggadaikan kehormatannya .Tak ada lagi kesucian diri ditangan para penzina yang menjual diri di ranjang nista. Telah hilanglah masa depan generasi harapan di tangan para penzina yang menyesatkan pemuda islam. Merekalah yang hidup demi setetes mani dengan menggadaikan balasan di kubur dan akhirat nanati. Merekalah yang bergelut dengan syahwat dan tak peduli dengan akhlaq yang bejat merusak umat.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
CintaQ,,,,,
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih adakah kebanggaan dan kecintaan dengan kaum yang menjadikan zina jalan hidupnya? Oh naif sekali ,sungguh keji sekali para pemburu syahwat itu dengan bangga video serta gambar-gambar porno mereka tersebar di dunia maya. Tak merasa malu di tonton mata jalang berjuta-juta. Bukan sekedar orang dewasa, anak –anak SMApun kecanduan tak peduli pria atau wanita.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
CintaQ,,,,,
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan remaja islam telah rusak hampir dimana-mana. Tidak di kota ataupun di desa zina merebak dikalangan mahasiswa bahkan anak SMA. Bagaimana zina tidak menyebar sedangkan kos-kosan mereka satu rumah bercampur baur layaknya seorang istri dan suami. Setiap malam minggu diapelin rutin oleh sang pacar yang bebas tanpa izin masuk keluar kamar. Budaya peluk cium bukan lagi tabu di muka umum. Bahkan sebagian mereka paginya menjadi mahasiswa dan malam harinya merangkap sebagai biduanita. Oh begitukah pergaulan bebas para mahasiswa dan anak SMA di nusantara?
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh mengenaskan wahai CintaQ, setiap hari hampir terdengar berita gadis-gadis diperkosa bahkan setelah itu di bunuh nista. Lokalisasi sengaja dibiarkan karena sebagai tempat yang seolah resmi untuk berzina. Ya, yang dihukum adalah mereka yang berzina dengan paksa sedangkan suka sama suka boleh –boleh saja. Dan itu bukanlah zina kata mereka. Toh itu hak asasi manusia menurut mereka. Oh itulah indahnya demokrasi di otak mereka. Seolah-olah kebusukan-kebusukan itu mendapat perlindungan resmi dari berhala yang bernama hak asasi manusia(HAM), sehingga orang bisa berbuat seenak dengkulnya.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukankan telah menjadi rahasia umum penjualan alat kontrasepsi di malam tahun baru dan valentine meningkat pesat? Lebih mengerikan lagi para pembelinya adalah kalangan anak muda. Tidak lain mereka ingin melakukan puncak kebejatan yang mereka sebut dengan “pesta seks”. Sebuah penyimpangan fitrah yang binatang sebejat apapun tak pernah melakukannya. Naudzubillahi min dzalik.
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah yang mereka sebut hari kasih sayang. Ya,hari kasih sayang para penyembah nafsu setan untuk melampiaskan puncak syahwatnya. Sungguh benar apa yang dikatakan Allah dalam Al qur’an .”Mereka itu seperti binatang bahkan lebih sesat dari binatang”.<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
Fr : Sayng U<span class="fullpages"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
d balik meja kerja sambil menunggu waktu pulang</div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-36052731037756152122012-02-06T22:33:00.002-08:002012-04-10T00:09:12.452-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="fullpost"> </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggsA4FlNZR4OmnsJwYqf6HwSN23mzB2JLJGV313vFsyl6mDJHbSSjLknL9qOSNf5XmG2Ok2gR-h41PfojiD8T54KxjIMpmZU37dxZt1oPqYY8R1UHewAKZORs6mJVV62TOotMM8sk9fPU/s1600/smkn2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggsA4FlNZR4OmnsJwYqf6HwSN23mzB2JLJGV313vFsyl6mDJHbSSjLknL9qOSNf5XmG2Ok2gR-h41PfojiD8T54KxjIMpmZU37dxZt1oPqYY8R1UHewAKZORs6mJVV62TOotMM8sk9fPU/s200/smkn2.jpg" width="200" /></a><span class="fullpost"></span></div>mengenang sebuah perjumpaan dengan kawan. rindu menggelanyuti di relung hati,,,,,,</div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645376269317468680.post-844790216647873302012-01-29T23:53:00.000-08:002012-02-17T01:48:10.065-08:00Teruslah bermimpi, Tapi jangan jadi pemimpi.......<div style="text-align: justify;">
<i style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Teruslah bermimpi,,,,,<br />
Tapi jangan jadi pemimpi,,,,,</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Itu adalah salah satu dari kata mutiara yang akan selalu saya ingat. Betapa semua kesuksesan berawal dari mimpi. Dengan mimpi, kita menjadi lebih mengerti, bagaimana keadaan kita di masa depan. Dengan mimpi sebagai tujuan, kita dapat menentukan dari sekarang arah mana yang akan kita tuju untuk mencapai mimpi kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="read more"> </span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span class="read more"><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
</span><span class="fullpages">
<span class="fullpages"> Teruslah bermimpi, tapi jangan jadi pemimpi. Kata-kata yang sederhana tapi memiliki arti yang sangat dalam. Tatkala banyak orang yang terbuai dalam mimpi-mimpi yang mereka buat tanpa ingin bangun untuk mengakhiri mimpi tersebut. Mereka hidup di dunia nyata tapi kehidupannya tak sesuai dengan realitas yang ada. Mereka bermimpi untuk hidup enak, menjadi orang kaya, punya mobil, punya rumah mewah tapi tak pernah ada usaha. Duduk bersantai tanpa ada gerakan untuk menjemput semua mimpi-mimpi itu.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Tak sedikit orang-orang yang merasa tak punya mimpi. Hidup mereka ibarat aliran air. Mengikuti ke mana arus membawa mereka tanpa mereka bisa menahan atau memegang kendali arus tersebut. Dari percakapan dengan seorang teman beberapa hari yang lalu, saat saya bertanya tentang mimpi, dia berkata bahwa dia tak memiliki mimpi dan merasa hidupnya sudah buntu. Katanya, di tempat dia bekerja, ada banyak masalah yang tak pernah henti. Untuk mencari pekerjaan yang baru, dia tak memiliki keberanian dan keyakinan. Dia terbentur masalah usia yang menurut saya itu hanyalah sebuah ketakutan yang tak beralasan.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Sungguh terasa menyesakkan, ketika saya baru menyadari apa arti dari kata-kata “Teruslah bermimpi, tapi jangan jadi pemimpi” justru masih ada orang di luar sana yang berkata bahwa ia tak memiliki mimpi.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Sebuah mimpi yang tak hanya terpikirkan di otak lalu menguap di udara. Tetapi mimpi yang merupakan suatu tujuan ingin seperti apa kita di masa depan. Mimpi, yang bukan sekedar bunga tidur yang hadir tanpa kita sadari tapi mimpi yang terjadi dari hasil keinginan dan cita-cita kita. Kemudian berusaha untuk mengejar mimpi itu.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Sebelum saya menyadari apa itu mimpi, belum terbayang dalam otak saya, hendak menjadi apa saya kelak. Apakah hanya sekedar singgah di dunia, lahir, dewasa, sekolah, kerja, nikah dan mati?? Tapi saya tak ingin hanya seperti itu. Hidup saya harus memiliki warna. Minimal warna untuk diri saya sendiri. Yang kelak dapat mewarnai hidup orang lain. Salah satu faktor yang membuat saya memiliki mimpi adalah mengamati lebih banyak, mendengar lebih banyak dan merasa lebih banyak. Saya mengamati orang-orang di sekeliling saya, mendengar hal-hal yang dapat membuat saya menjadi semangat dan lebih membuka mata hati. Saya juga membaca buku-buku yang membuat saya menjadi lebih terpacu untuk memiliki mimpi.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Dari buku yang pernah saya baca berjudul “the secret”, bahwa keadaan kita di masa depan, berasal dari pikiran kita di masa kini. Hendak jadi apa kita nanti, kita bisa memikirkannya dari sekarang. Ketika kita berfikir sukses maka akan kesuksesanlah yang akan kita dapat, juga sebaliknya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Maka berusahalah untuk selalu berfikir positif tentang diri sendiri maupun orang lain. Setelah kita pikirkan, lalu kita lupakan. Bukan melupakan mimpi tapi berusaha bagaimana mewujudkannya tanpa pernah fokus ke tujuan tapi berusaha semaksimal mungkin meraihnya. Sedikit demi sedikit lebih baik dari pada tidak melakukan sama sekali. Dan sukses menurut saya adalah ketika saya dapat mengeluarkan potensi yang saya punya, dengan begitu perlahan saya akan menyenangi hal-hal yang saya lakukan. Lalu perlahan uang akan datang. Bukan menjadikan uang sebagai tujuan, tapi sarana untuk mencapai tujuan.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Salah satu mimpi saya adalah ingin menjadi penulis. Tak peduli bahwa tulisan saya bagus atau jelek. Yang saya lakukan adalah terus menerus menulis. Dengan begitu saya akan terbiasa menulis. Belajar tanpa henti. Seperti kutipan yang selalu saya ingat dari novel 5 cm karya Donny Dirghantoro yaitu, jika kamu mau menulis ya tulis aja. Jangan pernah mikir. Langsung nulis aja jangan pakai mikir. Fase sekarang adalah fase saya untuk belajar dan terus belajar.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Saya amati, kebanyakan orang sudah terlanjur nyaman dengan kehidupan yang mereka jalani. Untuk berfikir mengenai perubahan, mereka merasa enggan. Karena merubah cara berfikir bukanlah suatu hal yang mudah jika telah terlena dengan kehidupan yang di anggap nyaman. Saya yakin, kebanyakan mereka memiliki potensi yang luar biasa. Karena sesungguhnya Allah telah menganugerahkan manusia dengan potensinya masing-masing. Lalu bagaimana manusia tersebut menggali dan mengembangkannya.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Dengan merubah cara berfikir dan berani bermimpi, maka kita akan bisa berjalan hendak ke mana. Bukan berjalan di tempat. Berusaha berbeda dengan mimpi kita. Karena kita semua bisa, jika kita berusaha. Berusaha untuk membuat bangga diri sendiri sebelum kita membuat orang lain bangga dengan kita. Karena Allah tak akan merubah nasib suatu kaum, sebelum kaum tersebut berusaha mengubahnya terlebih dahulu.</span><br />
<span class="fullpages"> </span><br />
<span class="fullpages"> Wallahua’lam. </span></span></div>Mahfudz Al Fawwazhttp://www.blogger.com/profile/15598683241511567515noreply@blogger.com0