Menapaki jalan hidup kadang seperti menggoreskan koas pada sebuah bahan
lukisan. Mulus tidaknya goresan sangat bergantung pada jiwa sang pelukis.
Jangan biarkan jiwa kering dan gersang. Karena lukisan hanya akan berbentuk
benang kusut.
Bayangkan saat diri tertimpa musibah. Ada reaksi yang bergulir dalam tubuh.
Tiba-tiba, batin diselimuti khawatir akibat rasa takut, tidak aman, cemas dan
ledakan perasaan yang berlebihan. Tubuh menjadi tidak seimbang. Muncullah
berbagai reaksi biokimia tubuh: kadar adrenalin dalam darah meningkat,
penggunaan energi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol, dan
asam-asam lemak ikut tersalur dalam aliran darah. Tekanan darah pun meningkat.
Denyutnya mengalami percepatan. Saat glukosa tersalurkan ke otak, kadar
kolesterol naik. Setelah itu, otak pun meningkatkan produksi hormon kortisol
dalam tubuh. Dan, kekebalan tubuh pun melemah.